Apalagi jika Sumarti mengingat luka yang dialami oleh anak-anak Kanti Umi yang cukup mengenaskan.
"Saya masih trauma, takut, dan sampai tidak nafsu makan apa-apa karena masih kebayang kejadian tadi. Apalagi kalau ingat luka di tubuh anak-anaknya," ujar nenek berusia 85 tahun itu.
Hal senada diungkapkan Wasriah tetangga lainnya.
Malahan ia sempat dicekik oleh Kanti Umi sebelum akhirnya lari ke jalan desa yang lebih besar.
"Saya tidak nafsu makan, masih terbayang-bayang peristiwa tadi. Mau masuk ke dalam rumah juga takut, tidak tahu kenapa. Saya sejak pagi belum makan apa-apa, tidak nafsu," terangnya.
Sementara itu, diketahui bahwa suami pelaku dan ayah dari para korban ini bernama Latif, dan pada saat kejadian tidak berada di rumah karena yang bersangkutan bekerja sebagai satpam di salah satu perusahaan di Jakarta.
Menurut Iwan, warga sekitar menyebutkan, suami pelaku bekerja di Jakarta belum lama atau sekitar enam bulan yang lalu.
Baca Juga: Termasuk Pizza dan Burger, Jangan Coba-coba Makanan Ini Jika Menderita Asam Lambung
Setelah mengetahui peristiwa nahas yang menimpa anak-anak dan sang istri, Latif langsung pulang ke rumahnya dan pada pukul 13.00 WIB jenazah sang anak nomor dua yaitu AR (7) dimakamkan di tempat pemakaman keluarga.
"Anak yang meninggal sudah dimakamkan tadi sekitar pukul 13.00 WIB di pemakaman milik keluarga. Karena pada saat kejadian saya termasuk yang menolong, saya melihat ada pisau cutter di TKP," ujarnya.
(*)