Empat tahun setelah ajang pencarian bakat, ia meraih kebahagiaan yang sempurna dengan kehadiran buah cinta pertama.
Tapi sayang, sekali lagi, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.
Tujuh hari setelah melahirkan anak pertamanya, ia mendadak sakit.
Ia mengeluh kepalanya pusing, bahkan mengalami kejang-kejang.
Ibu muda kelahiran 25 November tahun 1985 ini langsung dilarikan ke rumah sakit.
Selama dirawat di unit perawatan intensif (ICU), ia tidak menunjukkan adanya kemajuan.
Yang terjadi justru kian memburuk, dan sempat mengalami koma.
Nyawa Luri tak dapat diselamatkan.
Ia pergi untuk selamanya, meninggalkan bayi yang kala itu masih belum genap 10 hari.
Apa yang menjadi penyebabnya?
Menurut penjelasan dokter, ia meninggal karena keracunan kehamilan atau yang sering disebut preeklamsia.
Dikutip Gridhot dari Halodoc, Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ.
Misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria).
Gejala preeklamsia biasanya muncul saat usia kehamilan memasuki minggu ke-20 atau lebih (paling umum usia kehamilan 24-26 minggu) sampai tak lama setelah bayi lahir.
Preeklamsia yang tidak disadari oleh sang ibu hamil bisa berkembang menjadi eklamsia, kondisi medis serius yang mengancam keselamatan ibu hamil dan janinnya.
(*)
Source | : | Grid.ID,Halodoc.com |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar