Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah dengan menyusul adanya korban lain yang melapor.
"Dari data yang kami terima, korbannya sebanyak 300 orang. Itu baru yang di Banyuasin dan seputaran Palembang. Belum lagi korban yang di luar kota yang kami prediksi lebih banyak lagi," pungkasnya.
Sementara kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Setiap pasien memberikan uang nazar yang berbeda-beda untuk bisa diobati para pelaku.
Ada seorang yang menderita kerugian capai Rp 15 juta.
Pengakuan pelaku
Pelaku Sarwati alias Teteh, Mariah dan Dwi, bersekongkol untuk melakukan penipuan ini.
Pelaku Sarwati alias Teteh sama sekali tidak memiliki keahlian baik dalam bidang pengobatan alternatif maupun medis.
Pelaku Teteh mengaku, bila praktek yang dilakukan sudah tiga tahun berjalan.
Awalnya, ia hanya membuka praktek urut capek. Karena hasilnya yang tidak besar, membuatnya berpikir untuk bisa mendapatkan uang yang banyak.
"Saya pernah urut perempuan, katanya setelah urut hamil. Dari situ, saya mulai bilang ke pasien kalau saya bisa pengobatan alternatif. Mulai banyak yang datang, jadi saya berpikir bisa menyakinkan pasien," kata Teteh, Selasa (29/3/2022).