Sementara, orang yang memiliki kolesterol tinggi di ambang batas (200-239 mg/dL) meningkatkan risiko demensia vaskular sebesar 52 persen.
Penulis studi utama Alina Solomon dari University of Kuopio mengatakan kepada WebMD bahwa penelitian tersebut menambah bukti yang berkembang tentang melindungi otak di usia tua.
Menurut Solomon, mengendalikan faktor risiko penyakit jantung, seperti kolesterol, tekanan darah, diabetes, dan berat badan di usia paruh baya dapat melindungi otak di usia tua.
"Menjaga berat badan Anda, makan dengan benar, dan berolahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan jantung Anda seiring bertambahnya usia, dan itu juga dapat membuat otak Anda tetap tajam," katanya.
Kepala Petugas Medis dan Ilmiah Asosiasi Alzheimer William H Thies, setuju bahwa gaya hidup memengaruhi risiko, bahkan di antara orang-orang yang memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan demensia di usia lanjut.
"Kami tidak bisa mengatakan seberapa besar risiko gaya hidup dan berapa banyak genetik," kata Thies.
"Kita tahu bahwa kebanyakan pasien dengan Alzheimer juga memiliki penyakit pembuluh darah dan bahwa faktor risiko penyakit pembuluh darah dapat dimodifikasi dengan gaya hidup," imbuhnya.
Alzheimer
Mengutip Mayo Clinic, penyakit Alzheimer adalah gangguan neurologis progresif yang menyebabkan otak menyusut (atrofi) dan sel-sel otak mati.
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia, perilaku dan keterampilan sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara mandiri.
Seiring perkembangan penyakit, seseorang dengan penyakit Alzheimer akan mengalami gangguan memori yang parah dan kehilangan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari.