Dari transaksi penjualan mobil Mazlan inilah keberadaan sang mantan biduan dan suaminya terlacak.
Namun, pertanyaan lebih lanjut menyeruak: untuk apa seorang politisi diduga dibunuh oleh seorang mantan biduan?
Apalagi, polisi sudah memastikan bahwa tidak ada hubungan asmara atau bahkan utang-piutang antara Mazlan dan Mona.
Sementara polisi masih menyelidiki peran Mona dan suaminya dalam kasus hilangnya Mazlan, terungkaplah satu nama yang menjadi kunci utama keberadaan Mazlan.
Satu nama yang dimaksud adalah Juraimi yang tidak lain merupakan pembantu dari Mona dan Affandi.
Dari kesaksian Juraimi inilah polisi mengetahui keberadaan Mazlan, yang ternyata sudah tak bernyawa dengan tubuh terpotong-potong.
Penemuan potongan tubuh Mazlan tersebut sontak membuat kampung Pamah Dong, Ulu Dong, Raub Pahang, gempar.
Apalagi Mazlan termasuk orang yang sangat terkenal dan terpandang di wilayah tersebut.
Kesaksian Juraimi pun kemudian mengarahkan polisi pada keberadaan kapak dan parang yang digunakan untuk membunuh dan memutilasi Mazlan.
Titik terang dari motif pembunuhan berencana Mazlan oleh ketiga pelaku akhirnya mulai terungkap.
Terungkap bawah Mona sudah bersepakat dengan Mazlan untuk memberikan azimat sakti agar sang politisi tak terkalahkan.