Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ngeri, Pesawat 'Hari Kiamat' Vladimir Putin Terbang Rendah di Langit Moskow, Barat Khawatirkan Serangan Nuklir Rusia Akan Benar-benar Terjadi

Siti Nur Qasanah - Jumat, 06 Mei 2022 | 06:13
Ilyushin Il-80
Eurasian Times

Ilyushin Il-80

GridHot.ID - Pesawat komando dan kontrol khusus 'Hari Kiamat' Vladimir Putin, Ilyushin Il-80, terlihat terbang rendah di sekitar Moskow dalam beberapa hari terakhir.

Ilyushin Il-80 terbang rendah di tengah meningkatnya kekhawatiran Barat bahwa Rusia dapat meluncurkan serangan nuklir.

Namun demikian, melansir Eurasian Times pada Rabu (4/5/2022), pejabat Rusia menyatakan baha Ilyushin Il-80 sedang menjalani "latihan" untuk pertunjukanflypast rendah selama parade Hari Kemenangan tahunan di Lapangan Merah pada hari Senin.

Perlu diketahui, Ilyushin Il-80 yang dikenal sebagai 'Flying Kremlin' terakhir terlihat pada peringatan Hari Kemenangan tahun 2010.

Oleh karena itu, beberapa pihak mengatakan bahwa kembalinya pesawat tersebut merupakan indikasi bahwa Vladimir Putin bermaksud mengirim peringatan ke Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengatakan bahwa dia "tidak akan membual tentang senjata nuklir, tetapi akan menggunakannya" jika perlu.

Pekan lalu, televisi pemerintah Kremlin sudah memperingatkan bahwa Perang Dunia III adalah 'mungkin' terjadi.

Televisi pemerintah Kremlin juga mengatakan'kita semua akan mati suatu hari nanti'.

Il-80 dimaksudkan untuk berfungsi sebagai 'Kremlin-in-the-sky' dalam kasus serangan nuklir, dan juga dapat diisi bahan bakar di udara.

Baca Juga: Tanda-tanda Perang Dunia III, Bos Media Ternama Kremlin Sebut Presiden Rusia Lebih Pilih Luncurkan Serangan Nuklir Habis-habisan Daripada Mengaku Kalah ke Ukraina

Putin akan dapat mengeluarkan perintah serangan nuklir kepada pasukannya dari pos komando udara.

Pesawat-pesawat itu dijadwalkan akan digantikan oleh Ilyushin 96-400M yang lebih canggih, yang akan memberikan kemudahan bagi pemimpin Rusia itu saat dia mengawasi pasukan dan misil selama bencana nuklir.

Dilaporkan tahun lalu bahwa Rusia sedang mengembangkan dua pesawat baru yang disebut Doomsday untuk membawa para pemimpin militer dan politik senior negara itu jika terjadi serangan nuklir.

Menurut laporan, pesawat komando dan kontrol udara pertama yang baru sekarang sedang dibangun tetapi diperkirakan tidak akan siap digunakan dalam waktu dekat.

Il-96-400M adalah versi upgrade dari pesawat sipil jarak jauh berbadan lebar Il-96. Varian Il-96 saat ini berfungsi sebagai mode perjalanan udara pilihan Presiden Vladimir Putin, analog dengan Air Force One di Amerika Serikat.

Pada tahun 2020, salah satu dari empat pesawat yang ada, disusupi dan dirampok saat menjalani perawatan di kota Taganrog Rusia di Laut Azov. Setelah palka kargo dibobol, 39 peralatan radio dicuri.

Peralatan tersebut berisi logam mulia seperti emas dan platinum, yang diduga menjadi motivasi untuk kejahatan tersebut.

Seorang sopir taksi lokal Zhora Khachunts, 36, ditangkap sehubungan dengan insiden memalukan itu tetapi mengatakan dia dijebak.

Ilyushin Il-80

Ilyushin II-80 dilaporkan terbang untuk pertama kalinya pada tahun 1985, dengan pengiriman dimulai pada tahun 1987 setelah modifikasi ekstensif.

Baca Juga: Ngeri, Setan 2 Milik Rusia Mampu Jangkau Semua Tempat di Bumi Serta Sanggup Bawa 10 Hulu Ledak Termonuklir

Media Barat baru mengetahui penerbangan ini pada tahun 1992, ketika pesawat seharusnya mulai dioperasikan.

II-80, yang dikembangkan menggunakan pesawat II-86 Ilyushin sebagai model, sangat berbeda dari pesawat komersial.

Nama panggilan pesawat adalah Maxdome, sementara yang lain menyebutnya sebagai Camber, nama panggilan yang digunakan oleh navigasi komersial untuk II-86.

Maxdome berbeda dari rekan komersialnya karena jendela kabin pesawat tidak terlihat. Kokpit mempertahankan jendelanya, tetapi terhalang oleh penyekat.

Modifikasi ini diterapkan untuk melindungi penumpang dari gelombang elektromagnetik (EMP) atau ledakan nuklir. Pintu dek atas pesawat telah dikurangi jumlahnya, dengan hanya satu tangga udara yang tersisa.

Di bagian depan, kano SATCOM besar dengan antena besar terletak di atas badan pesawat.

Ekor pesawat juga memegang winch untuk antena frekuensi sangat rendah (VLF) yang ditarik, dan stabilisator horizontal dapat mengakomodasi sensor tambahan atau antena komunikasi.

Pesawat ini juga memiliki dua pod generator listrik besar yang ditempatkan di dalam mesinnya, yang memiliki air intake scoops dan jet exhaust di ujungnya. Di bawah kokpit adalah probe pengisian bahan bakar yang dapat ditarik.

(*)

Source : Eurasian Times

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x