Gridhot.ID – Rusia akhir-akhir ini memang mulai ditakuti Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Wow, beberapa kali Rusia mengeluarkan ancaman ke negara-negara yang sengaja ikut campur di peperangannya melawan Ukraina.
Beberapa negara barat memang secara terang-terangan memberikan bantuan persenjataan ke Ukraina untuk melumat Rusia di peperangan tersebut.
Namun sayangnya, Rusia masih kokoh seperti biasa meski Putin sendiri sudah dirumorkan memiliki kondisi kesehatan yang buruk.
Kini yang terbaru AS sepertinya sudah mulai waspada dengan segala gerak-gerik Rusia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kedutaan Besar AS di Moskwa, Rusia memperingatkan warga Amerika di sana menghindari pertemuan publik besar-besaran di sekitar perayaan Rusia yang digelar untuk memperingati kemenangan Perang Dunia II mereka.
Peringatan rencananya akan digelar di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Perayaan Hari Kemenangan Tahunan, termasuk parade utama di Lapangan Merah, akan berlangsung hingga 9 Mei. Pemerintah setempat akan membatasi pergerakan di area acara untuk memfasilitasi latihan untuk acara tersebut,” kata kedutaan dalam peringatan keamanan pada Jumat (6/5/2022).
Di masa lalu, ada peningkatan kehadiran polisi di sekitar peristiwa ini. Mengingat ketegangan yang sedang berlangsung, warga AS harus menghindari pertemuan publik yang besar,” tambahnya.
“Kedutaan mungkin tidak selalu mengetahui waktu dan tempat yang tepat dari peristiwa ini sebelumnya.” Ada spekulasi baru-baru ini bahwa pada 9 Mei, Hari Kemenangan Rusia, negara tersebut dapat secara resmi menyatakan perang terhadap Ukraina. Rusia telah mengatakan bahwa mereka sedang melakukan “operasi militer khusus” di Ukraina, meskipun Amerika Serikat mengakui invasi itu sebagai perang.
Spekulasi Hari Kemenangan itu, bagaimanapun, telah dibantah oleh Kremlin. Presiden AS Joe Biden juga mengumumkan bahwa paket bantuan keamanan senilai 150 juta dollar AS yang akan dikirim ke Ukraina, mencakup peralatan seperti radar dan amunisi artileri.
AS telah mengirim lebih dari 13 miliar dollar AS bantuan ke Ukraina saat invasi berlangsung selama tiga bulan.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan pada hari Rabu bahwa undang-undang mengenai tambahan 33 miliar dollar AS yang diminta Biden bulan lalu untuk Ukraina dapat dipilih segera minggu depan.
(*)