Gridhot.ID - Banyak perusahaan di dunia ini mengambil keuntungan dengan cara tidak baik.
Sebut saja di tahun 2016 lalu, dikutip Gridhot dari Kompas.com, kala itu sedang ramai-ramainya pabrik makanan yang menggunakan boraks untuk mengawetkan produknya agar lebih murah.
Pabrik yang berada di Bantul, Yogyakarta tersebut langsung digrebek pihak kepolisian.
Tak hanya itu, nyatanya hingga di zaman sekarang, trik licik tersebut masih dipakai di pabrik-pabrik lain.
Dikutip Gridhot dari artikel sebelumnya, sempat viral sebuah pabrik susu diketahui menggunakan bahan berbahaya di produknya.
Pabrik susu yang satu ini justru menggunakan deterjen dan minyak sebagai bahan utama produknya.
Parahnya lagi, produk dari pabrik ini sudah diedarkan ke enam negara bagian.
Dikutip dari NCTV, pabrik ini ada di Gwalior-Chambal, Madya Pradesh, India.
Pabrik susu oplosan ini sudah mengedarkan produk berbahayanya ke enam negara bagian di India yaitu Madya Pradesh, Uttar Pradesh, Rajasthan, Delhi, Haryana, dan Maharashtra.
Inspektur polisi, Rajesh Bhadoria mengatakan kalau timnya menemukan 10,000 liter susu oplosan.
Lebih dari 500 kg Mawa atau Khoya palsu dan 200 kg paneer sintesis atau keju cottage juga diamankan.
Tak hanya bahan-bahan tesebut, polisi juga menemukan adanya deterjen cair, minyak sulingan, dan bubuk glukosa dalam jumlah besar.
Menurut hasil investigasi, pabrik tersebut menggunakan racikan hanya 30% susu dan sisanya merupakan kombinasi minyak sulingan, deterjen cair, cat putih dan bubuk glukosa.
Menggunakan resep tersebut, pabrik susu oplosan itu berhasil mendistribusikan produknya ke India utara, tengah, dan barat.
Pabrik tersebut kemudian digrebek oleh pihak kepolisian dan total 57 orang ditangkap.
Polisi juga mengatakan adanya petugas inspeksi makanan yang terlibat dalam lingkup distribusi susu oplosan ini.
Nantinya para inspektur kesehatan tersebut akan dipanggil untuk dimintai keterangan terlebih dahulu.
Jika terbukti ada andil, maka akan ada vonis bagi para inspektur kesehatan yang dicurigai.
(*)
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID,NCTV |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar