Gridhot.ID - Finlandia dan Swedia telah menyatakan niatnya untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Para pemimpin di Helsinki, ibu kota Finlandia sudah menyuarakan dukungannya untuk memasuki aliansi yang dipimpin AS tersebut.
Surat kabar Finlandia Iltalehti melaporkan bahwa Finlandia akan mengajukan keanggotaan NATO pada 12 Mei.
Langkah pengajuan permohonan keanggotaan NATO kemungkinan besar juga akan disusul Swedia.
Seorang pejabat NATO mengatakan kepada CNN bahwa diskusi tentang Finlandia dan Swedia bergabung dengan blok itu menjadi sangat serius sejak invasi Rusia.
Kabar bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO sontak membuat Rusia kembali bereaksi.
Rusia memang telah lama memperingatkan agar Finlandia dan Swedia tidak bergabung dengan NATO.
Dikutip Kompas.com dari AFP, Rusia pada Kamis (12/5/2022) memperingatkan, mereka harus mengambil langkah-langkah teknis-militer sebagai tanggapan jika negara tetangga yaitu Finlandia gabung NATO.
"Ekspansi NATO dan pendekatan aliansi ke perbatasan kami tidak membuat dunia dan benua kami lebih stabil dan aman," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Ketika ditanya apakah keanggotaan Finlandia akan menjadi ancaman, Peskov menjawab, "Pasti".
"Semuanya akan tergantung pada bagaimana proses ini berlangsung, seberapa jauh infrastruktur militer akan bergerak menuju perbatasan kita," tuturnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Moskwa akan "dipaksa untuk mengambil langkah-langkah timbal balik, teknis-militer dan lainnya, untuk mengatasi ancaman yang dihasilkan terhadap keamanan nasionalnya".
Kemlu Rusia menuduh NATO berusaha untuk menciptakan ancaman militer lain ke negaranya.
"Helsinki harus menyadari tanggung jawabnya dan konsekuensi dari tindakan seperti itu," ujar Kemlu Rusia.
Sebelumnya pada Kamis, presiden dan perdana menteri Finlandia berujar bahwa mereka mendukung negaranya bergabung dengan NATO, dan keputusan resmi akan diambil akhir pekan ini.
Opini politik dan publik negara itu dengan cepat beralih mendukung Finlandia gabung NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Finlandia berbagi perbatasan 1.300 kilometer dengan Rusia, dan menganut kebijakan non-blok secara militer selama beberapa puluh tahun.
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar