Melalui penggalan video yang beredar di jagat maya, sepupu Egianus Kogoya, Panglima KKB itu mengungkapkan hal yang mengejutkan.
Pamne Kogeya menyebutkan bahwa malam itu, KKB sangat kaget atas sebuah peristiwa yang tak disangka-sangka.
"Saat satu anggota kami injak barang itu, benda itu langsung meledak, sehingga dua orang langsung habis," tutur Pamne Kogeya.
Dalam video yang viral tersebut, tak disebutkan benda apa yang meledak di pintu gerbang bagian belakang Pos Keamanan yang ditempati TNI-Polri tersebut.
Tak diperlihatkan pula lokasi kejadian benda itu meledak. Bahkan tak terlihat sama sekali suasana yang ada di TKP (tempat kejadian perkara).
Yang terlihat dalam video viral tersebut hanyalah keberadaan situasi di sekitar 'markas mini' TNI-Polri.
Tak disebutkan kapan peristiwa itu terjadi dan di wilayah mana kejadian tersebut.
Bahkan Pamne Kogeya, Komandan Operasi Lapangan KKB juga tak menyebutkan siapa saja yang jadi korban dalam peristiwa kelam itu.
Ia hanya menuturkan bahwa ketika benda itu diinjak, barang itu langsung meledak dan anak buahnya langsung habis di tempat itu.
"Mereka semua habis. Saat benda itu diinjak dan meledak, semuanya langsung habis," katanya.
Hingga saat ini situasi di pedalaman Papua masih diwarnai oleh serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Serangan tersebut tak diarahkan pada warga sipil yang merupakan orang asli papua (OAP).
Yang disasar adalah aparat TNI-Polri yang dianggap sebagai musuh KKB.
Bila sasaran serangan meleset, maka amarah KKB dilampiaskan kepada warga sipil yang umumnya bukan Orang Asli Papua.
Hal tersebut seiring dengan ancaman Panglima KKB di Nduga, Egianus Kogeya yang kemudian ditegaskan pula oleh Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.
Dalam pernyataan resmi TPNPB-OPM, Sebby Sambom meminta warga sipil untuk segera meninggalkan Papua.
Bahkan ia juga melarang orang yang datang ke wilayah Papua. Sebab Papua merupakan daerah perang.
Bagi yang tak mengindahkan larangan, tandas Sebby Sambom, maka TPNPB tak akan bertanggung jawab.
Sebab yang ditembak KKB adalah orang-orang yang menjadi musuh KKB, yakni TNI-Polri.
Bila ada warga sipil yang tertembak, katanya, maka orang tersebut adalah kaki tangan TNI-Polri.
"Papua itu daerah perang sehingga kami mengimbau warga sipil untuk segera tinggalkan Papua," tandas Sebby Sambom.
(*)
Source | : | Kompas.com,pos kupang |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar