Keduanya ditangkap hanya beberapa jam setelah dikirim ke garis depan dekat Kharkov minggu lalu.
Di bawah komando polisi rahasia Ukraina, SBU, Huynh mengatakan bahwa mereka dikirim untuk menutupi retret Ukraina.
"Kami diminta membuat pos di lokasi pengintaian," tutur Huynh.
Dia mengaku dipersenjatai dengan senapan CZ Ceko dan peluncur Rocket-Propelled Grenade (RPG).
"Ketika (tank) menembak pertama kali, saya sedang menyiapkan RPG saya," kata Huynh.
Dia mengklaim bahwa tank itu menyerang pada posisi yang berbeda beberapa saat kemudian, dan Huynh sempat menembakkan roket tetapi meleset.
Pasukan Ukraina mundur dari lokasi tersebut, sementara Huynh dan Drueke bersembunyi di lubang pertempuran saat kendaraan Rusia dan patroli berjalan kaki lewat.
"Kami seharusnya melakukan (pengintaian) dengan drone," kata Drueke.
"Tetapi ketika kami sampai di lokasi, sudah ada semacam pertempuran yang sedang berlangsung. Rencana kami berubah dan satu rekan setim dan saya tertinggal di hutan."
Orang-orang Amerika itu berjalan melalui hutan selama beberapa jam sebelum Drueke mengatakan bahwa mereka salah jalan dan justru berhasil mencapai desa.
"Kami didekati oleh patroli Rusia dan segera menyerah kepada mereka," kata Drueke.
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar