Kepala Desa Sukoharjo Ahmadi menyebut Beryl sebagai sosok pahlawan desa.
Sebab, keberadaan Beryl mampu mengangkat nama baik desa dan digadang-gadang sebagai tokoh penerus kemajuan desa ke depannya.
"Karena Mas Beryl ini merupakan satu-satunya penerus, jagoan kita di desa. Tetapi gugur dalam menjalankan tugas di Papua," ujar Ahmadi dalam sambungan telepon.
Sebelum jadi prajurit TNI, kata dia, Beryl merupakan pemuda yang terhimpun dalam Karang Taruna sehingga aktif di setiap kegiatan desa.
Bahkan saat sudah menjadi prajurit TNI, menurutnya, Beryl tetap rajin bersosialisasi dan santun kepada warga sekitar.
"Jadi tentara tidak membuatnya takabur," ujar Ahmadi.
Tangguhnya pendirian dan doa ibunya, menurut Ahmadi, yang membuat Beryl akhirnya mampu menggapai cita-cita yang diidamkan, yaitu menjadi prajurit TNI.
"Dulu waktu selesai pendidikan, saya yang menjemputnya di tempat pendidikan yang ada di Magetan," lanjutnya.
(*)