Pernyataan KCNA itu mengisyaratkan para pembelot Korea Utara di Korea Selatan sebagai penyebab wabah Covid-19 di negara tertutup itu.
Aktivis dan pembelot Korea Utara biasa menggunakan balon yang terbang melewati perbatasan yang dijaga ketat, dan membawa selebaran dan bantuan kemanusiaan.
Wabah Covid-19 di Korea Utara sempat menunjukkan peningkatan di awal Mei, setelah sebelumnya negara itu menegaskan berhasil menjaga Covid-19 tak masuk ke negaranya.
Minimnya alat uji coba Covid-19, membuat otoritas kesehatan Korea Utara hanya melaporkan adanya sejumlah orang ytang mengalami demam, dan tak bisa mengonfirmasikan mereka tertular Covid-19.
Pada Jumat (1/7/2022), Korea Utara mengungkapkan ada 4.570 orang yang mengalami demam, dengan jumlah keseluruhan 4,74 juta pasien demam yang tercatat sejak akhir April.
Korea Utara mengonfirmasikan kasus Covid-19 pertama pada Mei, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran atas kerentanan populasi yang tak divaksin dan tengah berjuang atas kekurangan bahan pangan yang masif.
(*)