Gridhot.ID - Sedang geger di Banten terkait seseorang yang diduga melakukan penghinaan agama.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, namanya adalah Natrom yang sudah berusia 62 tahun.
Pria tersebut membuat geger banyak orang karena mengaku-ngaku sebagai Dewa Matahari.
Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, Natrom meruapakan warga Kecamatan Bayah, Lebak, Banten.
Tak hanya mengaku sebagai Dewa Matahari, Natrom juga melarang orang-orang untuk melakukan ibadah salat.
Ia bahkan juga sampai menghina Nabi Muhhamad SAW.
Dari hasil pemeriksaan, Natrom disebut terindikasi gangguan jiwa psikopatologi.
Dikutip dari tribunbanten, gangguan jiwa psikopatologi adalah gejala gangguan jiwa yang dapat menggangu aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga disarankan kontrol dan minum obat ke Psikiater.
Berikut fakta-fakta pria ngaku sebagai Dewa Matahari dirangkum dari TribunBanten.com dan Kompas.com, Jumat (15/7/2022):
Awal Natrom Mengaku Dewa Matahari
Natrom mulai membuat geger warga setelah mengaku Dewa Matahari pada 27 Juni 2022 lalu.
Sebelum ramai, awalnya Natrom hanya mengaku ke para karyawannya.
Namun tidak butuh waktu lama, kabar soal Natrom tersebar di telinga masyarakat.
"NT ini mengaku sebagai Dewa Matahari, bahkan bukan hanya mengaku dewa, dia melarang kepada orang-orang salat," kata Camat Bayah, Khaerudin.
Khaerudin melanjutkan penjelasannya, dirinya langsung berkoordinasi dengan polisi dan TNI.
Pihak kecamatan menggelar pertemuan untuk meminta klarifikasi kepada Natrom pada Sabtu (10/7/2022).
"(Dalam pertemuan) pelaku mengakui perbuatannya (sebagai Dewa Matahari)," ucap Khaerudin.
Polisi Dalami Motif
Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Indik Rusmono mengatakan, setelah pertemuan, Natrom langsung diamankan pihak kepolisian.
Petugas melakukan pendalaman termasuk mengungkap motif Natrom mengaku sebagai Dewa Matahari.
"Jadi masih kita dalami motifnya kepada yang bersangkutan," kata Indik.
Polres Lebak pada akhirnya tidak memproses Natrom secara hukum lantaran tidak menemukan unsur pidana.
Kapolres Lebak, AKBP Wiwin Setiawan menyebut, pengakuan Natrom sebagai Dewa Matahari bersumber pemahaman yang salah.
"(Sehingga) kesesatan berpikir tetapi tidak masuk ke dalam penistaan agama," ucapnya.
Ditambahkan kondisi Natrom yang mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari tim dokter spesialis kejiwaan.
"Dalam pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan hasil dari pemeriksaan bersangkutan diindikasikan gangguan kejiwaan," imbuh Wiwin.
MUI akan Rukiah Natrom
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak akan mengambil sejumlah langkah terkait pengakuan Natrom.
MUI akan membina serta mengobati Natrom agar memiliki pemahaman yang benar.
"Jadi selain diberikan obat medis atas penyakit yang dialaminya, kita MUI akan melakukan rukiah sahih, kepada Natrom," terang Ketua MUI Kabupaten Lebak, Pupu Mahpudin.
Pupu menyebut, dirinya sempat berbicara langsung dengan Natrom.
Hasilnya diketahui Natrom masih membutuhkan bimbingan secara spiritual.
"Kenapa harus di rukiah, hasil ngobrol bareng Natrom, hasilnya ada yang nyambung dan ada tidak.
"Begitupun dalam pembacaan Al-Qur'an masih banyak kurangnya. Jadi butuh bimbingan spiritual," ucap Pupu.
(*)