Sebanyak 4 orang berhasil melarikan diri dari eksekusi, 2 orang tak diketahui keberadaannya, dan 19 orang dipastikan tewas berdasarkan keterangan salah satu korban selamat.
6. Penyerangan dan pembunuhan anggota TNI
Pada 3 Desember 2018, kelompok ini melalukan pengejaran terhadap karyawan yang melarikan diri menuju ke Distrik Mbua.
Kemudian, ketika para karyawan berlindung di Pos TNI 755/Yalet, kelompok ini melalukan penyerangan.
Hal itu mengakibatkan 1 anggota TNI bernama Serda Handoko tewas dan seorang lainnya, Pratu Sugeng mengalami luka-luka.
7. Tembak mati Brimob
Bripda Diego Rumaropen tewas diserang orang tak dikenal (OTK) di Distrik Napua Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Bripda Diego Rumaropen tewas dianiaya dua orang tak dikenal saat diminta warga menembak sapi.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (18/6/2022) pukul 15.20 WIT.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan pelaku penyerangan terhadap anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen diduga kuat adalah KKB Papua Nduga.
KKB di Nduga merupakan kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
Dugaan tersebut, kata Fakhiri, merupakan hasil kesimpulan yang saat ini dilakukan oleh aparat kepolisian.
"Sudah bisa kita simpulkan, dugaan kuat ini dilakukan oleh kelompok Nduga," kata Fakhiri kepada wartawan, Senin (20/6/2022).
Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterimanya, Fakhiri mengatakan, saat ini 2 pucuk senjata api milik Polri yang dicuri pelaku tersebut sedang dalam perjalanan ke Kabupaten Nduga.
"Laporan terakhir dari lapangan, sudah menuju ke Nduga. Sehingga tentunya kami akan mengambil langkah-langkah," imbuhnya.
Fakhiri juga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk meningkatkan kewaspadaan di pos-pos penjagaan, baik Brimob maupun TNI.
Selain itu, dirinya juga akan segera menambah pasukan tambahan ke Wamena dalam upaya penegakan langkah-langkah hukum.
"Saya akan mengirim perkuatan Brimob lagi dalam waktu dekat. Tentunya saya besok akan ke Wamena untuk bisa evaluasi secara menyeluruh, mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian," tutupnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar