Sementara itu, anggota komisi I DPR lainnya, Dave Laksono, membeberkan penyebab KKB Papua semakin brutal melakukan aksi teror.
Hal ini diungkapkan Dave saat menanggapi kebrutalan KKB Papua membantai 11 warga sipil di Nduga.
Dave juga meminta aparat keamanan untuk segera mengambil tindakan tegas.
"Perlu ada sikap tegas dari aparat keamanan terhadap mereka yang selalu bersembunyi di antara masyarakat umum setelah menyerang mereka yang tidak bersalah," kata Dave, melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Anggota Komisi I DPR Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas KKB Papua'.
Dave mengakui gerakan KKB Papua ini bakal tetap ada selama masih terjadi ketimpangan dalam akses ekonomi dan kue pembangunan di Papua.
Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya mengatasi ketimpangan-ketimpangan tersebut, satu di antaranya melalui pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
"Penembakan ini menunjukkan bahwa gerombolan teroris di Papua masih ada, dan selama masih ada ketidakmerataan dalam akses ekonomi dan kue pembangunan di Papua gerakan ini masih tetap hidup," ucapnya.
"Papua ini adalah provinsi dengan rakyat miskin tertinggi, tingkat literasi masih sangat rendah, pemerataan akan pembangunan masih terbatas di kota-kota besar.
Selama hal ini berjalan terus, konflik akan terus berjalan," tandasnya.
Pendeta Ditembak Mati
Sebelumnya, Seorang pendeta bernama Eliaser Baner dan sembilan warga Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua dibantai oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.