Ia mengakui bahwa PC sudah bisa diajak berkomunikasi, namun Patra berdalih ketika diminta menuturkan keadaan istri Irjen Sambo.
"Kalau komunikasi sudah, tapi kalau ditanya kondisi itu yang saya sampaikan, takut salah karena saya bukan psikolog."
Patra secara umum mengatakan bahwa korban pelecehan tentunya mengalami trauma.
"Yang pasti setiap perempuan yang mengalami pelecehan, kekerasan, atau pencabulan, tentu kalau kita baca literatur, tentu saja pasti mengalami trauma," beber Patra.
Karenanya, PC dinilai memerlukan pendampingan kejiwaan dari psikolog yang dipilih keluarga.
"Setahu saya psikolog yang ditunjuk oleh keluarga," terang Patra.
Kemudian, Patra mengutip perkataan Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani saat menjumpai PC.
Pada momen tersebut, ibu tiga anak itu dikabarkan mengalami syok hingga hanya bisa menangis.
"Tempo hari sempat ada laporan ke Komnas Perempuan, saya baca juga di media, ketuanya Ibu Andy Yentriyani menyampaikan saat bertemu klienn kami itu syok, nangis," tutur Patra.
Diduga, spekulasi yang berkembang di masyarakat justru menyudutkan PC.