Dalam konferensi pers yang disampaikan Karo Penmas beberapa waktu lalu, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap penembakan Brigadir J dimulai ketika teriakan istri Irjen Ferdy Sambo meminta tolong.
Teriakan itu diurai lantaran Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdi Sambo.
Hal tersebut lantas membuat Bharada E yang merupakan penjaga keamanan di rumah itu pun menembak Brigadir J.
Terkait kasus kematian Brigadir J yang menyimpan banyak kejanggalan, keluarga bertindak tegas.
Melalui pengacara bernama Kamaruddin Simanjuntak, keluarga melaporkan dugaan adanya pembunuhan berencana di balik kematian Brigadir J.
"Sebagai tim penasehat hukum atau kuasa keluarga almarhum Yosua Hutabarat untuk membuat laporan polisi tentang dugaan tindak pidana, dugaan pembunuhan terencana sebagaimana yang dimaksud pasal 340 KUH Pidana," kata Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J dilansir TribunnewsBogor.com dalam Breaking News Kompas TV.
Curhatan Terakhir Brigadir J
Baru diungkap usai tiga minggu Brigadir J meninggal dunia, fakta terkait curhatan sang mendiang akhirnya terkuak.
Ternyata satu hari sebelum meregang nyawa pada Jumat (8/7/2022), Brigadir J sempat curhat ke sang kekasih, Vera Simanjuntak.
"Ceritanya adalah si almarhum ini sudah pamitan untuk pergi selamanya 'saya barangkali tidak sempat memohon maaf atas perbuatan salah, dosa kepada kekasih', Dia ( Brigadir J) izin untuk pergi, dia minta supaya mencarikan pria lain sebagai pengganti. Respon kekasihnya setengah percaya tidak percaya 'sakit kau bang ?'. Dikira (Vera, Brigadir J) sakit, menurut kekasih dia itu aneh," ungkap Kamaruddin Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube metro tv news, Sabtu (30/7/2022).
Kepada sang kekasih, Brigadir J sampai menangis ketakutan lantaran diancam kelompok yang sedang dekat dengannya.