Kelompok itu dinamai Brigadir J dengan sebutan skuat lama.
"Ancaman yang diberikan itu ancaman dia akan dihabisi skuat lama. Skuad lama itu sudah dipahami oleh dia ( Brigadir J), karena ini peristiwa berulang," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Bercerita lebih lanjut, Brigadir J pun mengurai alasan skuat lama ingin menghabisi nyawanya.
Rupanya Brigadir J pernah mendengar percakapan skuat lama yang akan menghabisi dirinya gara-gara persoalan 'naik ke atas'.
"Alasannya (skuat lama ingin habisi Brigadir J) adalah kalau sampai ( Brigadir J) 'naik ke atas', kita habisi kita bunuh dia. Inilah yang saya minta kepada jenderal, tolong dicari tahu apa maksud 'naik ke atas ?' apakah naik tangga ? apakah ada isu yang sedang merebak ? ataukah almarhum Joshua ini mister blower, apabila naik ke atas dia dibunuh ? itu yang perlu digali," pungkas Kamaruddin Simanjuntak.
Bukan baru satu kali saja mendapat ancaman, Brigadir J mengaku kepada kekasihnya bahwa ia sudah beberapa kali diancam skuat lama.
Bukan cuma gara-gara persoalan 'naik ke atas', skuat lama diduga ingin menghabisi nyawa Brigadir J karena iri.
Dalam keterangannya, Kamaruddin Simanjuntak menyentil sosok yang suka menjilat atasan.
"Ini sudah peristiwa berulang, ada di bulan Juni, Juli, terakhir 7 Juli. Kekasih ( Brigadir J) sudah bisa mengidentifikasi skuat lama. Di mana, ketika dia ( Brigadir J) curhat, skuat lama ini diduga iri kepada almarhum. Sehingga suka memberikan laporan yang sifatnya menjilat atasan untuk mendiskreditkan dia ( Brigadir J)," imbuh Kamaruddin Simanjuntak.
Terkait identitas skuat lama, Kamarudin Simanjuntak sempat menyinggung tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo.
"Kalau dari bukti-bukti yang saya cari, ada dugaan keras (7 ajudan Irjen Ferdy Sambo terlibat dugaan pembunuhan berencana). Setidaknya yang satu mengaku dia melakukan walaupun dia bilang dalam rangka menyelamatkan ibu Putri itu," kata Kamaruddin Simanjuntak.