China, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang akan direbut kembali secara paksa jika perlu, memandang kunjungan Pelosi sebagai sinyal yang menggembirakan bagi kubu pro-kemerdekaan di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Dalam pernyataan pedas pada Selasa malam, Kementerian Luar Negeri China menuduh Washington berusaha menggunakan Taiwan untuk menahan China.
"Ini terus-menerus mendistorsi, mengaburkan, dan melubangi prinsip satu-China, meningkatkan pertukaran resminya dengan Taiwan, dan mendorong kegiatan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," katanya,
"Mereka yang bermain api akan binasa karenanya," ujarnnya mempeingatkan.
Beijing, lanjutnya, akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS.
"Semua konsekuensi yang timbul darinya harus ditanggung oleh pihak AS dan pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," tambahnya.
Angkatan Laut AS dilaporkan mengerahkan empat kapal perang di perairan timur Taiwan dalam apa yang disebut penyebaran "rutin".
Sementara itu, kantor kepresidenan Taiwan mengklaim dihantam rentetan serangan dunia maya pada malam hari.
Pelosi tiba di Bandara Songshan Taipei pada Selasa malam, setelah penerbangan SPAR19 Angkatan Udara AS meninggalkan ibukota Malaysia Kuala Lumpur.
Menurut pelacakan penerbangan situs web Flightradar24, pesawat itu mengambil rute yang lebih panjang, terbang ke tenggara menuju Kalimantan sebelum berputar ke utara menuju arah Taiwan.
Tampaknya, pesawat yang ditumpangi Pelosi menghindari terbang di atas Laut China Selatan, di mana tentara China telah mengadakan berbagai latihan, termasuk latihan menembak langsung, sejak pekan lalu.