GridHot.ID - Kabar menghilangnya Marshanda di Los Angeles beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik.
Pasalnya, melansir gridstar.id, pada saat kejadian, sahabat dari Marshanda, Sheila mengunggah instagram story untuk mencari tahu keberadaan sang artis.
Sheila menyebut jika Marshanda menghilang saat berada di Amerika Serikat dan meninggalkan alat komunikasinya saat itu.
Namun tak lama kemudian keluarga Marshanda membantah kabar yang disampaikan Sheila.
Keluarga mengatakan jika Marshanda dalam keadaan baik-baik saja dan masih melakukan komunikasi dengan mereka.
Dilansir dari sripoku.com, setelah satu bulan berlalu, akhirnya Marshanda beberkan kronologi yang sebenarnya.
Pada kejadian itu, tepatnya Senin (27/6/2022) Marshanda tengah menjalani proses healing ke sebuah pantai di Los Angeles.
Ia mengaku menghabiskan waktu untuk menikmati ombak tanpa ada gangguan dari orang lain.
Sehingga membuatnya meninggalkan ponsel dan semua alat komunikasi di sebuah tempat penitipan.
"Gue main ke pantai, hape gue tinggalin," ujar Marshanda dikutip Sripoku.com dari kanal YouTube Marshed, Jumat (5/8/2022).
"Karena gue gak mau ada yang tahu keberadaan gue, pengen me time, main ombak lagi kayak waktu kecil," lanjutnya.
Namun ternyata di saat Marshanda asik menikmati ombak pantai, Sheila Salsabila sebagai sahabat menghubunginya berkali-klai.
Hingga akhirnya membuat Sheila Salsabila panik dan mengambil tindakan melapor ke pihak berwajib.
"Terus Sheila itu nelponin gue sampe 7 kali, dia panic attact karena gue gak bisa ditemuin, dia ngelaporin gue ke 911," jelas Marshanda.
Sementara Marshanda saat itu tengah berjalan pulang menuju ke rumahnya di Los Angeles.
Di sela-sela jalan kembali pulang, tiba-tiba mobil ambulans datang mendekati Marshanda.
"Terus gue jalan pulang nih, cuma dua jam main ombak," katanya.
"Pas jalan pulang balik ke rumah di LA, tiba-tiba datang ambulans yang ngenelpon adalah Sheila atau David, mereka sepasang suami istri," ucapnya.
Setibanya mobil ambulans, Marshanda sontak terkejut hingga membuatnya kebingungan kenapa harus dijemput mobil ambulans.
Lantas pihak mobil ambulans pun juga kebingungan melihat kondisi Marshanda yang tampak baik-baik saja.
"Pihak ambulansnya pun bingung, ni orang kek keliatannya baik-baik aja tapi kenapa ada yang report," ungkapnya.
Keadaan makin membuat Marshanda bingung, lantaran tiba juga mobil patroli 911 di hadapannya.
"Ada 911 juga, ujung-ujungnya rumah sakit jiwa, mental health fasility," ujarnya.
Ketika di ambulans, mereka menanyakan banyak pertanyan untuk memastikan kalau Marshanda masih dalam keadaan waras.
"Mereka kek mastikan waras gak, gue ni sadar diri gak, terus jawaban gue normal semua," lanjutnya.
Kendati begitu, Marshanda mencoba menunjukkan health id yang ada di ponselnya.
Ketika mengecek health id, pihak rumah sakit dan 911 menemukan ada obat-obatan penenang yang berhubungan dengan penyakit bipolar.
"Nah itu akhirnya yang membuat 911 akhirnya membawa gue ke mental health facility," jelasnya.
Marshanda tidak menyalahkan Sheila Salsabila dan David karena telah membuatnya harus dirawat di rumah sakit selama dua pekan.
"Itu semua udah di luar kontrolnya Sheila dan David, mereka gak bermaksud sampai gue dibawa ke rumah sakit jiwa," lanjutnya.
Dari tanggal 27 Juni hingga 11 Juli 2022, Marshanda harus dirawat pihak rumah sakit di mental health facility.
Karena hal itu membuat Marshanda tidak bisa dijenguk oleh siapapun, termasuk ibu dan adiknya.
Namun, saat semuanya sudah terjadi, Marshanda mengaku kalau Sheila Salsabila tidak ada itikad untuk minta maaf.
Bahkan Ia dirugikan dengan biaya rumah sakit sebesar 20 ribu dollar atau setara Rp297 juta.
"Sheilla sama david gak say sorry, terus gue ditagih 20 ribu dollar lebih sama rumah sakit," jelasnya.
"Ini seharusnya bukan jadi tanggung jawab gue, Sheila sama David gak mau bertanggung jawab juga," tambahnya.
Melihat sikap Sheila Salsabila yang tak ada itikad minta maaf dan tanggung jawab, Marshanda kecewa.
Hingga membuatnya memblokir akun Instagram sahabatnya itu. (*)
Source | : | Sripoku.com,GridStar.ID |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar