"Nah itu kan skenario yang sudah dituliskan ya, jadi pas saya mendengarkan cerita, saya ajak Kompolnas untuk merubah perspektif karena tidak masuk akal," terangnya.
Sebagai orang yang memiliki jabatan, Mahfud juga mencoba bertanya kepada pihak lain yang sudah berkomunikasi dengan Sambo dan istrinya.
"Kemudian, saya juga mencoba untuk bertanya kepada Komnas HAM, usai Sambo dan istri diperiksa, namun belum mendapatkan jawaban yang pas," bebernya.
Mahfud menyebutkan jika kasus ini termasuk kasus besar dan cukup sulit untuk diungkapkan.
"Saya udah tanya kan sama Komnas HAM, 'Apa yang terjadi', tapi ya mereka bilang pelecehan, karena sulit ya mereka bilang sulit memeriksa Sambo dan istri, sulit disentuh," ujarnya.
"Setelah dibentuk tim baru bisa disentuh, itu pun tidak langsung," sambungnya.
Oleh karena itu, hingga kini motif pembunhan Sambo terhadap Bharada E belum dijelaskan ke khalayak luas.
"Jadi motifnya kan belum ada yang tau sampai sekarang, biar nanti dibuka di pengadilan," ujar Mahfud.
Banyak Pihak yang Terseret Jika Kasus Diungkap
Dijelaskan oleh Mahfud, masih banyak pihak yang ingin menutupi kasus ini, sebab takut namanya ikut terseret.
"Kemudian masih ada saja yang menutupi, ada yang bilang hasil autopsi tidak boleh dibuka saya jawab, 'siapa bilang?' Boleh saja dibuka itu ke publik, akhirnya dibuka," terangnya melanjutkan cerita.
Source | : | Tribun-Medan.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar