Karena bagi TNI Polri, anggota KKB merupakan sesama saudara yang mungkin belum sadar akan tindakannya yang menyakiti hati sesama warga Indonesia.
Sejauh ini, tindakan tegas yang dilakukan prajurit TNI Polri adalah mengeksekusi jika anggota KKB melancarkan tembakan membabibuta sehingga mengacam keselamatan warga dan prajurit TNI Polri.
Akan tetapi jikalau warga sipil itu tidak melakukan tindakan brutal yakni menyerang warga sipil atau pun aparat bersenjata, maka keselamatannya dijamin.
Berikutnya, jika warga sipil tidak membawa senjata api, maka warga tersebut dijamin keamanan dan keselamatannya.
Sayangnya, selama ini anggota KKB Papua tak menyadari kearifan para prajurit TNI Polri itu. Yang ada dibenak mereka hanyalah menyerang dan membunuh demi meraih kemerdekaan.
Mungkin karena itu, sehingga saban hari anggota KKB Papua terus bergerak. Mereka lebih banyak bergerak siang hari dan beristirahat saat malam tiba.
Namun sejak keberadaannya terpantau pesawat mata-mata, anggota KKB itu langsung mengubah pola pergerakan. Mereka tidak melakukannya di siang hari, tapi lebih pada malam hari.
Maksudnya, adalah jika di siang hari mereka mudah terpantau drone milik TNI Polri, maka itu menyulitkan mereka melakukan penyerangan.
Akan tetapi, jika pergerakannya di malam hari, maka selain tak terpantau TNI Polri, cara itu juga akan memudahkan mereka melancarkan aksi.
Benarkah demikian? Hanya prajurit TNI Polri yang bisa menjawabnya. Kita hanya berharap agar kasus kemanusiaan tersebut cepat berlalu. Kita berharap agar Papua segera damai demi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.