Pergerakannya sulit diprediksi, karena mereka selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Saat berpindah tempat, gerombolan pengacau itu bergerak bersama-sama. Mereka tidak saja membawa senjata api, tetapi juga membawa serta bahan makanan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Makanya, setelah tempat persembunyiannya itu terpantau TNI Polri, anggota KKB itu pun bergegas meninggalkan tempat tersebut.
Sayangnya pada video viral itu, tidak disebutkan di wilayah mana tempat persembunyian gerombolan anggota KKB tersebut.
Tidak dijelaskan pula di bawah pimpinan siapakah anggota KKB yang terciduk sedang istirahat di markasnya tersebut.
Yang terkuak dari video viral itu, adalah kepanikan anggota KKB, sehingga mereka berlarian untuk sembunyi.
Aksi penembakan berujung pembantaian kembali dilakukan kelompok separatis atau KKB Papua.
Dan, tak lama berselang mereka memikul semua peralatan perang untuk pindah dari tempat tersebut.
Bila Papua adalah lokasi pertempuran prajurit TNI Polri dengan musuh, maka momen itu merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk membumihanguskan tempat tersebut.
Namun yang dilakukan prajurit Indonesia tidak demikian. Prajurit TNI Polri justru membiarkan anggota KKB hidup dan keluar dari tempat persembunyiannya.
Awak pengawal kedaulatan NKRI itu sama sekali tidak memperlakukan anggota KKB sebagai penjahat perang atau musuh yang harus dihabisi.