Gridhot.ID - Wacana menaikkan harga Pertalite dan Solar atau BBM bersubsidi semakin nyata.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sempat ada isu terkait kenaikan harga Pertalite hingga Rp10.000 per liternya.
Pasalnya anggaran negara untuk bahan bakar subsidi sudah terlampau membengkak sehingga harus ada penyesuaian.
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan atau Bendahara Negara menjelaskan ada tiga skenario yang bisa dijalankan.
Bendahara Negara itu menjelaskan, pilihan pertama yaitu menaikkan anggaran kompensasi dan subsidi energi sehingga semakin membebani APBN. Lalu pilihan kedua yakni mengendalikan volume Pertalite dan Solar, serta pilihan ketiga yakni dengan menaikkan harga BBM subsidi.
"Semua kombinasi di antara ketiga ini, tiga-tiganya sama sekali enggak enak," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/8/2022).
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pemerintah masih terus melakukan pembahasan terkait anggaran subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM).
Peliknya persoalan kebijakan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar itu membuat sederet menteri dan petinggi lembaga dilibatkan dalam pembahasan.
Pada Rabu (24/8/2022) sore, sejumlah menteri pun telah melakukan rapat terkait harga BBM subsidi di kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Di antaranya hadir Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Lalu hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta terdapat pula perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan, dalam rapat tersebut belum menghasilkan keputusan terkait BBM subsidi.