Diketahui Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan oleh Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara iNews TV, pada Rabu (17/8/2022).
Mulanya Mahfud MD memuji kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mengungkapkan kasus pembunuhan Brigadir J.
Mengingat kasus pembunuhan berencana tersebut diotaki oleh Ferdy Sambo yang notabenenya adalah pejabat tinggi di Polri.
"Penyelesaian yang diambil Kapolri sudah sangat proporsional dan cukup cepat, satu bulan loh selesai dalam kasus yang begini rumit dan begitu sensitif," ungkap Mahfud MD.
"Karena yang melakukan itu adalah pejabat tinggi Polri yang sebenarnya kalau dihitung bintangnya itu seperti bintang lima. Kadiv Propam itu bintang dua. Tapi anak buahnya yang bintang tiga, kepala bironya ada tiga yang seluruhnya tunduk pada ini (FS)," imbuh Mahfud MD.
Mahfud MD lalu menyebut Ferdy Sambo adalah jenderal bintang dua rasa bintang lima, karena ia ditakuti oleh banyak pihak.
Ferdy Sambo mampu menembak seseorang contohnya Brigadir J, lalu mengarang cerita terkait kejahantannya tersebut.
"Sehingga rasa-rasanya kalau di Polri itu Pak Sambo memang praktis bintang lima karena semua takut pada dia. Rasanya semuanya bisa ditembak oleh dia dengan alasan apapun.
Nah itu yang menyebabkan ketika dia melakukan kejahatan, lalu dia membuat rekayasa, orang hampir percaya dia semua, bahwa itu tembak-menembak, padahal itu karangan melibatkan 36 orang yang mengatur skenario itu," kata Mahfud MD.
(*)
Source | : | tribunnews,Tribunstyle |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar