Gridhot.ID - Bulan September ini pemerintah mulai menyalurkan beberapa bantuan sosial.
Dikutip Gridhot dari Kontan, diketahui BLT, BSU, hingga bantuan untuk transportasi.
Hal ini diduga menjadi sinyal pemerintah terkait kenaikan BBM Subsidi, Pertalite dan Solar.
Sempat ada isu pula jika harga Pertalite dan Solar akan naik pada awal September 2022.
Namun hingga kini, belum ada kenaikan sedikitpun dan malah BBM non Subsidi mengalami penurunan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo memberikan kabar terkini soal sikap pemerintah terhadap wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Presiden menerangkan, saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan dengan seksama terkait rencana kenaikan harag BBM bersubsidi ini.
"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," kata Jokowi kepada wartawan usai meresmikan teknologi tambang 5G di PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022).
"Masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian," lanjutnya menegaskan.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pembayaran tiga tambahan bantalan sosial untuk masyarakat sebagai pengalihan subsidi BBM.
Instruksi tersebut dipastikan dalam rapat terbatas yang dipimpin presiden dan diikuti sejumlah menteri terkait di Kantor Presiden pada Senin.
Adapun total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk bantalan sosial tambahan ini sebesar Rp 24,17 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, pada Senin, (29/8/2022), menjelaskan soal tiga jenis bantalan sosial untuk masyarakat itu.
Pertama, bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi BBM ini diberikan kepada 20,65 juta kelompok masyarakat atau keluarga masyarakat.
BLT ini diberikan sebesar Rp 150.000 dikalikan empat kali sehingga secara total setiap penerima akan mendapat Rp 600.000.
BLT yang akan disalurkan lewat Pos Indonesia ini akan dibayarkan dalam dua termin dengan masing-masing pembayaran sebesar Rp 300.000.
Kedua, bantuan subsidi upah (BSU) yang akan diberikan kepada 16 juta pekerja yang saat ini memiliki gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan.
Adapun besaran BSU yang diberikan untuk per orang sebesar Rp 600.000 dan dibayarkan satu kali.
Ketiga, bantuan sosial dari pemerintah daerah yang akan menggunakan 2 persen dari dana transfer umum, yaitu DAU dan DBH sebanyak Rp 2,17 triliun.
"Di dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, dan bahkan nelayan, dan tambahan perlindungan sosial," ujar Sri Mulyani.
Sehingga, total bantalan sosial yang tadi ditetapkan oleh presiden adalah Rp 24,17 triliun. Menurutnya, kebijakan ini akan dieksekusi pekan ini.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan adanya penambahan dana bansos merupakan sinyal kenaikan BBM subsidi semakin dekat.
Tanda tersebut juga diperkuat dengan adanya pembatasan penggunaan BBM subsidi secara ketat yang dilakukan oleh pemerintah.
"Dengan penambahan bansos Rp 24,1 triliun termasuk bansos untuk pekerja, berarti sinyal pemerintah naikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat semakin kuat," kata Bhima kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2022).
Bhima menyebut jika pemerintah khawatir apabila BBM subsidi naik akan membuat daya beli masyarakat merosot dan inflasi naik.
Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan kenaikan BBM subsidi pemerintah menambah dana untuk dipergunakan sebagai bansos.
"Ini sinyal yang tidak bisa ditutupi," kata Bhima.
(*)