"Mereka (militer) dibantai di sana. Mereka tidak melihat adanya prospek. Lihatlah ke barat Ukraina, Polandia menggosok tangan mereka, dan sudah mengukir tanah Ukraina," kata Lukashenko.
Kepala negara Belarus percaya bahwa rakyat Ukraina harus memiliki suara mereka, karena presiden tidak memiliki apa-apa untuk dikatakan.
Lukashenko juga mengatakan tidak normal bahwa kargo bahan makanan dan biji-bijian diangkut ke Eropa, ketika tidak ada makanan untuk rakyat Ukraina.
PBB berulang kali mencatat bahwa ekspor makanan dari Ukraina dilakukan sebagai bagian dari operasi komersial, tujuan mereka ditentukan oleh perusahaan swasta berdasarkan kepentingan mereka sendiri.
Situasi di Ukraina dan sanksi besar-besaran yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa menyebabkan terganggunya pasokan biji-bijian, yang meningkatkan risiko krisis pangan di sejumlah negara.
Sejak awal tahun, harga gandum dan jagung melonjak signifikan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sebelumnya menyatakan bahwa krisis pangan global telah dimulai jauh sebelum dimulainya operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Menurutnya, krisis ini khususnya disebabkan oleh pandemi dan salah perhitungan oleh negara-negara Barat.
Rusia Akui Ingin Gulingkan Pemerintahan Zelensky
Sebelumnya, menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pihaknya akan berupaya menyingkirkan rezim Kiev.
Dilansir TribunWow.com, orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin itu secara tak langsung mengakui tujuan perang Ukraina adalah untuk menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky.