Chuck mengaku takut dimarahi Sambo jika mengetahui CCTV tersebut sudah tidak ada pada dirinya.
Chuck kemudian berbohong kepada Sambo dengan mengatakan bahwa CCTV itu masih aman di tangannya.
"Siap, Jenderal, ada di mobil," kata Chuck.
Setelah itu Chuck bergegas berangkat ke Polres Jakarta Selatan untuk meminta kembali barang bukti CCTV itu.
Pada malam harinya, Chuck bertemu dengan PS Kasubbag Riksa Baggak Etika Rowabprof Divpropam Kompol Baiquni Wibowo di rumah dinas Sambo sekitar pukul 22.00 WIB. Olah TKP uang oleh Pusinafis, Labfor, dan Pusdokkes tengah digelar saat itu.
Chuck selanjutnya meminta Kompol Baiquni menyalin rekaman CCTV yang disimpan di dalam mobilnya.
Adapun Chuck dan Baiquni merupakan anggota Tim Intelijen II Satuan Tugas Khusus Merah Putih yang dipimpin Ferdy Sambo.
Salinan rekaman CCTV itu kemudian disimpan Baiquni dalam sebuah flash disk. Dia menunjukkan flash disk itu kepada AKBP Arif Rachman, yang juga berada di lokasi saat itu.
Sebelum menyerahkan rekaman kamera itu kepada Sambo, Chuck mengaku menontonnya bersama Baiquni, AKBP Arif Rachman serta Kombes Agus Nurpatria.
Rekaman CCTV itu berisi detik-detik kehadiran Sambo dan Putri Candrawathi di rumah dinas Duren Tiga.
Dalam rekaman itu, terlihat Sambo sedang memakai sarung tangan hitam. Ia tiba sekitar2 menit usai kedatangan Putri ke rumah itu.