GridHot.ID - Duta besar Filipina untuk Amerika Serikat (AS) telah membuat pernyataan yang dapat membuka jalan bagi potensi kerja sama Washington-Manila melawan Beijing.
Dilansir dari Eurasian Times (6/9/2022), Duta Besar Filipina untuk AS, Jose Manuel Romualdez, telah menyatakan bahwa negara Asia Tenggara itu akan mengizinkan pasukan Amerika menggunakan pangkalan militer negaranya dalam konflik China-Taiwan.
Akan tetapi, izin tersebut hanya akan diberikan jika menyangkut situasi keamanan negara tetangga Indonesia itu.
"Tidak ada yang ingin mengalami perang atau konfrontasi apa pun." kata Romualdez pada Nikeei dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
"Kami ingin meminta kedua negara untuk mengurangi ketegangan dengan melakukan lebih banyak dialog dan kemudian mencoba menyelesaikan semua masalah ini karena itu adalah bagian dari dunia kami," tambahnya.
Menurut Romualdez, mantan presiden Rodrigo Duterte telah menunjukkan kesediaan untuk mengizinkan tentara Amerika menggunakan negaranya sebagai tempat 'pementasan' jika terjadi konflik China-Taiwan.
Namun, tidak ada diskusi tentang hal yang sama selama masa jabatannya.
Penting untuk diketahui bahwa Filipina telah menjadi lebih signifikan dari presepektif geopolitik ketika militer AS mencoba untuk mendistribusikan kekuatannya di sepanjang apa yang disebut rantai pulau pertama, yang membentang dari Jepang ke Asia Tenggara.
Romualdez mengklaim bahwa Manila dan Washington sedang bernegosiasi untuk memperluas jumlah pos terdepan militer Filipina yang dapat digunakan pasukan Amerika.
Amerika diizinkan untuk mempertahankan kehadiran militernya secara bergilir di lima lolasi di Filipina karena Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan bilateral yang ditandatangani pada tahun 2014.
"Militer kami dan militer Amerika Serikat semuanya sedang mencari area yang memungkinkan," kata Romualdez.