Gridhot.ID - Kasus hilangnya seorang PNS Bapenda Semarang kini masuk ke babak yang lebih misterius.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Paulus Iwan Boedi Prasetjo diketahui berstatus menjadi saksi dugaan kasus korupsi.
Namun dirinya tiba-tiba dinyatakan hilang usai ada laporan dari keluarga.
Polda Jawa Tengah menyebutkan Iwan Budi sempat kembali ke kantor Bapenda pada 27 Agustus 2022.
Namun dirinya langsung pergi lagi dan saat berusaha dikejar kepolisian, ponselnya sudah dalam keadaan tidak aktif.
Sebelumnya, seorang pegawai negeri sipil (PNS) Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetjo (51) dinyatakan hilang usai berstatus sebagai saksi kasus korupsi dan dijadwalkan diperiksa Polda Jawa Tengah pada 25 Agustus 2022.
Pilu, dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, Iwan Budi ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan tak bernyawa.
Korban ditemukan di lahan kosong di Jalan Marina Raya pada Kamis (8/9/2022) sore,s ekitar 17.00 WIB.
Jenazah Iwan Budi ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan kepala hilang.
Iwan Budi diduga menjadi korban pembunuhan yang disertai mutilasi.
Pelaku diduga juga membakar motor Honda Vario milik korban.
Baca Juga: Bakal Ada Kabar Baik Terkait Pekerjaan, Simak 5 Arti Kedutan di Lutut Kiri Menurut Primbon Jawa
Sebab, di dekat lokasi penemuan jenazah Iwan Budi, ditemukan bangkai motor milik korban.
Petugas kepolisian yang mendapatkan laporan penemuan mayat Iwan Budi kemudian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Dalam olah TKP oleh tim inafis Polrestabes Semarang, ditemukan laptop, pisau, Hp, Monogram PNS dan papan nama An. IWAN BUDI PAULUS keadaan terbakar.
Sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal, Iwan Budi sempat dinyatakan hilang oleh pihak keluarga.
Iwan menghilan sehari sebelum memenuhi panggilan kepolisian terkait dengan kasus dugaan penggelapan aset pemerintah.
Terakhir kali, Iwan terdeteksi CCTV saat berada di Traffic light AKPOL pada Rabu (24/8/2022) lalu.
Dikutip dari Tribunjateng.com, Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagyo membenarkan Iwan menghilang sehari saat diundang Ditreskrimsus untuk dimintai keterangan.
Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari aduan masyarakat.
"Saat ini baru tahap pengumpulan bahan keterangan. Kami baru memanggil Iwan pada Kamis (25/8/2022)," ujarnya.
Menurutnya, pihak Ditreskrimsus telah berkomunikasi dengan Iwan bahwa akan diperiksa.
Saat Iwan bersedia memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Jateng.
"Namun setelah tanggal 25 sudah tidak berita lagi," imbuhnya.
Kombes Bagyo menuturkan Iwan diadukan atas dugaan penyelewengan aset pemerintah.
Namun pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman dan mencari bukti-bukti atas aduan tersebut.
"Panggilan Iwan baru sekali. Kalau sebelum tanggal 25 kami sering melakukan komunikasi.
Kami mengirimkan surat klarifikasi untuk meminta penjelasan. Setelah itu sudah tidak ada," tutur dia.
Terkait kaburnya Iwan, Lanjutnya, pihak keluarga telah membuat laporan di Polrestabes Semarang.
Pihak keluarga sudah diperiksa dan menanyakan keberadaan Iwan.
"Keluarganya menyatakan tidak tahu kemana perginya. Katanya ada acara. Setelah acara tidak balik-balik," jelasnya.
Meski iwan pergi dan tidak memenuhi panggilan, pihaknya tetap akan memanggil pihak lainnya.
Ada beberapa orang yang akan diperiksa sesuai aduan tersebut.
"Kami belum pasti juga. Kami masih butuh pendalaman materi juga," tutur dia.
Sementara itu Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari mengaku mengelak adanya aduan yang dilayangkan terhadap stafnya yakni Iwan yang hilang pekan lalu.
Dirinya mengaku tidak tahu adanya aduan tersebut.
"Saya tidak tahu malahan. Yang jelas sampai sekarang belum ketemu dan tidak ada kabar," jelas wanita akrab disapa Iin.
Iin menuturkan selama di kantor Iwan tidak ada masalah dengan pekerjaannya.
Selama Iwan dinilai bagus dalam bekerja.
"Selama ini kerjanya bagus-bagus saja," ujarnya.
(*)