Sama seperti Sambo, kepada Bripka RR, Putri juga mengatakan bahwa Yosua melakukan pelecehan terhadap dirinya.
"(Sambo berkata) ‘Ini Ibu (Putri) dilecehkan, pelecehan terhadap Ibu’. Dan itu sambil nangis dan emosi. (Bripka RR menjawab) ‘Saya enggak tahu Pak’,” tutur Erman.
Dalam kesempatan itu, Sambo menanyakan langsung ke Bripka Ricky soal kesanggupannya menembak Brigadir J. Namun, Ricky berkata tak sanggup menembak.
Oleh karenanya, Sambo memerintahkan Richard Eliezer menembak.
“Baru dilanjutin (Ferdy Sambo berkata) ‘Kamu berani nembak? Nembak Yosua?’ Dia bilang. (Bripka RR menjawab) ‘Saya enggak berani, Pak, saya enggak kuat mental saya,Pak, enggak berani, Pak’. (Sambo bilang) ‘Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard’,” ungkap Erman.
Dilansir dari tribunnewsmaker.com, Bripka RR bongkar fakta di balik pelukan mesra Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Seperti yang diketahui, Bripka RR kini tak berpihak lagi pada Ferdy Sambo.
Bripka RR mulai jujur dan membeberkan fakta sebenarnya terkait pembunuhan Brigadir J.
Terang-terangan berbalik arah guna 'menyerang' Ferdy Sambo, Bripka RR bercerita perihal momen rekonstruksi kasus kematian Brigadir J yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Tak terendus publik sebelumnya, ternyata ada dua hal menarik di rekonstruksi antara Ferdy Sambo dan Bripka RR.
Hal pertama adalah soal adegan mesra Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo saat memeragakan momen pada hari Brigadir J dibunuh yakni 8 Juli 2022.