Terkait dengan adegan Ferdy Sambo memegang HT guna memanggil ajudannya, Bripka RR mengakui bahwa momen itu terjadi usai Brigadir J tewas.
Hal tersebut dilakukan Ferdy Sambo untuk berbicara ke para ajudannya bahwa ia menjanjikan uang total Rp 2 miliar kepada mereka.
"Saat rekonstruksi di Saguling ada adegan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo berpelukan. Lalu Ferdy Sambo mengambil HT dan memanggil ajudan, terkait peristiwa apa itu?" tanya pewarta.
"Sebenarnya itu adegan terakhir setelah rekayasa untuk menyerahkan duit. Kan dia ( Ferdy Sambo) mau ngasih duit tapi Sambo enggak ngaku," ungkap Erman Umar pengacara Bripka RR dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Narasi kanal Najwa Shihab, Senin (12/9/2022).
"Waktu rekonstruksi kenapa duit (dikasih dari Ferdy Sambo ke ajudan) di pertengahan bukan setelah kejadian. Ternyata supaya tidak berbalik cerita. Kan cerita itu sebenarnya, setelah kejadian kan di Saguling lagi. Jadi supaya tidak pindah lagi. Biar diselesaikan di satu tempat. Makanya melompat (nomor rekonstruksi) dari nomor berapa," sambungnya.
Lebih lanjut, Erman Umar mengurai penjelasan perihal adegan Ferdy Sambo hendak memberikan uang ke ajudannya.
Ternyata kala itu, Ferdy Sambo membantah pernyataan Bripka RR.
"Ricky dibilangin sama ibu (Putri Candrawathi) atau Pak Sambo, si Richard (dijanjikan uang) Rp 1 miliar karena dia nembak, si Ricky Rp 500 juta, si Kuat Rp 500 juta," ujar Bripka RR seraya ditirukan Erman Umar.
Kepada pengacaranya, Bripka RR menyebut kala itu ia tidak menjawab apapun saat Ferdy Sambo menawarkan sejumlah uang.
"Di BAP dia (Bripka RR) bilang bahwa dia tidak menghendaki walau ditawarkan uang itu. Cuma dia dalam kondisi tak berdaya menjawab (tawaran Ferdy Sambo)," imbuh Erman Umar.
Ketegangan Bripka RR dan Sambo