Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rusia Keterlaluan, 2 Ember Hitam Jadi Toiletnya, Begini Gambaran Ruang Penyiksaan Warga Sipil Ukraina yang Bocor ke Media, Presiden Zelenzky Katakan Hal Ini

Siti Nur Qasanah - Senin, 19 September 2022 | 18:13
Ilustrasi - penjara bawah tanah
Bernhard Rohm dari Pixabay

Ilustrasi - penjara bawah tanah

Baca Juga: Ancaman Krisis Pangan Global Diduga Penyebabnya, Volodymyr Zelenskyy Akui Izinkan Rusia Ekspor Pupuk Amonia, Berikan Beberapa Syarat Ini

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram, kantor kejaksaan wilayah Kharkiv mengatakan ruang bawah tanah digunakan sebagai sel penyiksaan selama pendudukan Rusia.

Dikatakan pasukan Rusia telah membentuk pasukan polisi lokal yang menjalankan penjara, menambahkan bahwa dokumen yang mengkonfirmasi fungsi departemen kepolisian dan alat-alat penyiksaan telah disita.

Dalam pidato malamnya kepada negara pada hari Sabtu, Zelenskyy mengatakan ada lokasi lain di Kozacha Lopan, di mana “ruang untuk penyiksaan dan alat untuk penyiksaan listrik ditemukan".

Investigasi oleh otoritas Ukraina sedang berlangsung.

Kembali melansir Yahoo News, penemuan ruang penyiksaan ituterjadi setelah pengumuman Zelensky pada hari Kamis bahwa Ukraina telah menemukan situs pemakaman massal lain di dekat Izyum, dengan lebih dari 440 kuburan.

Zelensky mencatat pada hari Jumat bahwa ada bukti bahwa tentara Rusia "menembak orang yang terkubur hanya untuk bersenang-senang".

"Rusia telah mengulangi di Izium apa yang dilakukannya di Bucha," kata Zelensky.

"Dan sekarang kami baru saja mulai mempelajari kebenaran penuh tentang apa yang terjadi di wilayah Kharkiv pada waktu itu," ujarnya.

Situs pemakaman massal ditemukan di Bucha, sebuah kota di utara Kyiv, setelah pasukan Rusia menarik diri dari daerah itu awal tahun ini.

Pasukan Ukraina telah memulihkan lebih dari 2.000 kilometer persegi wilayah yang direbut oleh Rusia dalam perang sejak melancarkan serangan balasan besar-besaran pada awal bulan, termasuk Izyum, yang dibebaskan Ukraina pekan lalu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya berencana untuk mengirim penyelidik ke Izyum untuk memeriksa situs pemakaman massal.

Source :Yahoo News Euronews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x