Selanjutnya Putin mengungkit bagaimana Ukraina yang dulu sempat mundur dari negosiasi damai, kini justru menyatakan ingin menang mengalahkan Rusia di medan perang.
Putin lalu menjawab sikap pemerintah Ukraina itu menggunakan sebuah istilah asal Rusia yakni 'bendera di tangan'.
Istilah ini merupakan sindiran yang memiliki arti seseorang mendoakan orang lain sukses dalam situasi yang sebenarnya sudah tidak ada harapan.
Di sisi lain, Rusia disebut sempat berinisiatif menghubungi Ukraina menawarkan melakukan negosiasi damai dan gencantan senjata.
Menurut keterangan pemerintah Ukraina, kejadian ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melancarkan serangan balik.
Dikutip TribunWow dari rt, seperti yang diketahui saat ini serangan balik Ukraina berhasil memukul mundur pasukan militer Rusia di beberapa wilayah di Kharkiv.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Olga Stefanishnya menjelaskan, saat Rusia menghubungi menawarkan negosiasi damai, pemerintah Zelensky menolak.
Stefanishnya menegaskan bahwa pemerintah Ukraina mau melakukan negosiasi damai seusai pihaknya berhasil mencapai tujuan militer mereka yakni mengusir Rusia dari Ukraina serta merebut kembali wilayah Donbass dan Krimea.
Saat ini menurut penjelasan Stefanishnya, Ukraina sedang berada di posisi unggul mengalahkan pasukan militer Rusia.
Stefanishnya menjelaskan bahwa pemerintah Ukraina optimis dapat merebut kembali wilayah yang lepas pada tahun 2014 silam yakni Krimea.
Terkait pernyataan Stefanishnya ini, pemerintah Rusia belum memberikan komentar.