"Menuju kediaman Lukas Enembe, bagi kendaraan umum tidak bisa melintas, karena sudah dilakukan pembatasan oleh massa."
"Kemudian di jalan utama sudah ditutup dengan eskavator."
"Untuk yang kali ini agak sepi, karena yang menjaga sekitar 20-30 an orang, dan untuk akses yang masuk kediaman ditutup dengan material dengan timbunan," jelas Junan.
Berbeda pada tanggal 12 September 2022 lalu, massa banyak yang menghadang polisi untuk masuk ke akses jalanan rumah Lukas Enembe.
Mereka juga menutup akses jalan dengan menggunakan kayu balok.
"Kalau pada pemanggilan Lukas Enembe yang pertama (12/9/2022) itu massa banyak, untuk akses masuk juga ditutup oleh massa dengan kayu balok dan lain-lain."
"Kami melakukan patroli rutin di jalur dekat kediaman Lukas Enembe, tapi massa menolak, dan kami putar balik," lanjut Junan.
Meski demikian, delapan personel ini tetap berpatroli dan melakukan razia senjata tajam.
Beberapa orang kedapatan membawa minuman keras dan senjata tajam.
"Sesuai dengan perintah Kapolresta Jayapura Kota meminta agar lebih gencar melakukan patroli khususnya di sekitar kediaman (Lukas Enembe)."
"Selain patroli di beberapa titik kita juga melakukan razia," kata Junan.