Tim dipimpin Anatoli Nikolaevich Boukreev (Kazakhastan), yang dikenal dengan The Ghost of Everest serta Richard Pawlosky (Polandia) dipilih menjadi pelatih tim.
Vladimir Bashkirov dipercaya menjadi film maker, sedangkan Dr. Evgeni Vinogradski menjadi dokter tim.
Dalam bukunya yang berjudul The Climb, Anatoli Boukreev menceritakan kisah heroiknya pendakian tersebut.
Dikatakan, tiga anggota Kopassus yang berhasil menaklukkan Everest (1997) yakni Pratu Asmujiono, Sersan Misirin, dan Lettu Iwan Setiawan
Mereka rela mempertaruhkan nyawa untuk keberhasilan ekspedisi ini.
Singkat cerita, Asmujiono berlari kecil menuju tiang berkaki tiga yang penuh dengan bendera yang tanda sebagai puncak Everest, dan dia langsung memeluknya.
Dia menyingkirkan semua apa yang ada kepalanya dan langsung memakai Baret Merah keatas kepalanya, dia terus mengambil bendera dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di puncak Everest.
Asmujiono membuka kaca mata hitam dan masker yang mensuplai oksigen ke paru-parunya.
Tepat di puncak gunung tertinggi dunia, dia merentangkan bendera merah putih dan mengenakan baret merah Kopassus.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Komando!" teriak Asmujiono dengan dada sesak bangga bercampur haru.
Asmujiono bahkan sempat hendak menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Namun pelatih Boukreev melarang Asmujiono. Terlalu berbahaya, saat itu cuaca Everest tak bersahabat.
"Rasa takjub luar biasa mendera saya, Kejadian seperti yang barusan saya lihat ini sungguh tidak pernah saya alami," kata Boukreev.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar