Sebagaimana diketahui, Lukas Enembe telah dua kali mangkir panggilan KPK.
Tim pengacaranya menekankan bahwa sang gubernur saat ini sedang dalam kondisi sakit parah.
Namun, pihaknya tak memberikan tanggapan ketika KPK hendak melakukan pemeriksaan mandiri dengan menggandeng IDI.
Justru, Lukas Enembe menggalang massa untuk berjaga di sekitar rumahnya dan bahkan diduga mengkoordinasikan demonstrasi besar-besaran.
Menanggapi hal ini, Moeldoko dengan keras mendesak agar Lukas Enembe memenuhi panggilan KPK dan memberikan keterangan.
"Lukas Enembe, saya mungkin bisa lebih keras lagi berbicara karena ini persoalan hukum murni, enggak ada persoalan politik," tegas Moeldoko dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (29/9/2022).
"Maka siapapun harus mempertanggung jawabkan di depan hukum tidak ada perkecualian."
Hingga saat ini, masyarakat yang mendukung Lukas Enembe masih berjaga di sekitar rumah pribadinya.
Untuk menanggulangi hal ini, Moeldoko pun mengancam akan mengerahkan pasukan TNI guna menyeret paksa Lukas Enembe.
"Kalau mereka dalam perlindungan masyarakat, apa dalam pengaruhnya Lukas Enembe, apa perlu TNI dikerahkan? Kalau diperlukan ya apa boleh buat," ujar Moeldoko.
Moeldoko menekankan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan dana besar untuk Papua.