Hanya saja, Akmal tak merinci barang bukti apa yang didapatkan dari pertemuannya dengan para korban dan saksi tragedi Kanjuruhan.
Ia hanya memastikan bahwa barang bukti tersebut akan memperkuat analisis TGIPF dalam menyusun laporan pengusutan tragedi Kanjuruhan.
“Ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen," ujar Akmal Marhali yang juga pengamat sepak bola dari Save Our Soccer ini.
Saat menemui beberapa korban, Akmal menemui Aremania yang mengalami luka pada mata yang mulai dari menghitam hingga memerah.
Terdapat pula Aremania yang hingga kini masih merasakan sesak nafas efek dari gas air mata pada saat meletusnya tragedi Kanjuruhan.
Akmal mengatakan, rawat kontrol para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak.
“Termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun yang luka ringan,” jelas dia.
Sebelum menemui para korban dan saksi, Akmal bersama anggota TGIPF lainnya Anton Sanjoyo, telah menemui Tim Gabungan Aremania di Kota Malang.
Mereka turut memberikan kesaksian kepada TGIPF dengan keterangan dari berbagai sudut pandang Aremania yang duduk di sejumlah tribune penonton.
Beberapa hari belakangan ini, TGIPF telah turun di Jawa Timur.
Selain bertemu korban dan sakti mata, TGIPF sudah bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, baik dari unsur kepolisian, Brimob, panitia pelaksana, steward, security officer dan juga unsur-unsur TNI.