"Karena telah membentuk Pemerintahan Sementara dengan menamakannya West Papua Council yang rencananya akan di deklarasikan oleh mereka," ujar Macbon, Senin malam.
Adapun Buchtar dan rekannya menggelar kegiatan selama tiga hari sejak Sabtu (15/10/2022) dan dihadiri sekitar 50 pendukungnya, tanpa pemberitahuan kepada pihak kepolisian.
Rapat itu membahas rencana deklarasi pembentukan pemerintahan sementara yang dinamakan West Papua Council.
Untuk itu, Kombes Victor Mackbon mengatakan, Buchtar dipanggil guna mengklarifikasi kegiatan yang dilakukanya.
Sebab, selain mengumpulkan warga dengan jumlah banyak, kegiatan tersebut dinilai membuat resah masyarakat hingga adanya pelaporan ke polisi.
"Kami merespon adanya laporan terkait kegiatan mengumpulkan masyarakat yang dilakukan oleh saudara Buchtar Tabuni, karena tidak memiliki ijin dan dinilai telah meresahkan masyarakat untuk itu kami datangi kediamannya," ujarnya.
Sosok Buchtar Tabuni
Melansir dari laman Wikipedia, Buchtar Tabuni (lahir 1980) adalah aktivis kemerdekaan Papua sekaligus ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Buchtar Tabuni belajar teknik di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2008, ia membentuk International Parliamentarians for West Papua (IPWP), sebuah organisasi yang bertujuan membatalkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), referendum tahun 1969 yang memberikan Indonesia kedaulatan atas wilayah Papua Barat.
Ia ditahan tanggal 3 Desember 2008 di rumahnya di Sentani, Kabupaten Jayapura, karena ikut menyelenggarakan unjuk rasa 16 Oktober 2008 yang mendukung peluncuran IPWP di Parlemen Britania Raya.