Gridhot.ID - KKB Papua hingga kini masih terus menebar teror di wilayahnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua bahkan di awal November tahun 2022 ini telah melakukan penyerangan terhadap pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas.
KKB Papua menembak mati satu pekerja atau kuli di Puskesmas Beoga Barat, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa (8/11/2022).
Polisi terus menyelidiki terkait kasus penembakan tersebut.
Belum lama dari kejadian tersebut, kini salah satu Panglima KKB Papua muncul sembari mengeluarkan ancaman terkait dialog antara Jakarta dan Papua.
Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) Kodap VIII Intan Jaya secara tegas menolak dialog antara Komnas HAM dengan Pemerintahan Sementara Papua Barat ( ULMWP ) dan Majelis Rakyat Papua ( MRP ) yang akan berlangsung di Genewa Swiss.
Rencana dialog dengan melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua tersebut disertai dengan penandatangan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang Jeda Kemanusiaan.
Penolakan dialog antara Komnas HAM dengan ULMWP dan MRP disampaikan Panglima Kodap VIII Intan Jaya Undius Kogeya dan Wakil Panglima Kodap VIII Intan jaya Apeni Kobogau melalui video dalam bahasa Papua kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh staf personalia KOMNAS TPNPB-OPM.
Video berdurasi 7 menit 24 detik itu diunggah oleh akun Rimbah Hutan 61. Tampak Undius Kogeya dan Apeno Kobogau di ruangan khusus yang diduga sebagai markas TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. Selain bendera Bintang Kejora, di markas tersebut terdapat beberapa senjata laras panjang.
Sikap TPNPB Kodap VIII Intan Jaya tersebut telah disampaikan kepada Manajemen Markas KOMNAS TPNPB-OPM pada Jumat 18 November 2022. Kemudian pernyataan sikap TPNPB Kodap VIII Intan Jaya disebarkan oleh juru bicara KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom.
"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima dokument resmi dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, wilayah Pertahanan Komando Daerah VIII Intan Jaya tentang Pernyataan Penolakan atas MoU Genewa Swiss November 2022 di antara KOMNAS HAM RI, ULMWP dan MRP," demikian pernyataan KOMNAS TPNPB-OPM.
Dalam pernyataannya, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mengatakan bahwa menolak tegas perjanjian (MoU Jeda Kemanusiaan) yang sepihak, tanpa melibatkan aktor utama konflikp Perang di Papua.
Oleh karena itu kami dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM sampaikan bahwa semua pihak boleh ikuti Pernyataan TPNPB KODAP VIII Intan Jaya dibawah ini…!!! The TPNPB-OPM News: Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka Kodap VIII Intan pernyataannya mereka mengatakan bahwa menolak tegas Perjanjian (MoU Jeda Kemanusiaan) yang sepihak, tanpa melibatkan Aktor Utama Konflik Perang di Papua.
"TPNPB Kodap VIII Intan Jaya menyampaikan kepada pemimpin partai dan organisasi baru yang mengatasnamakan Papua Merdeka, yaitu seperti ULMWP, WPA, TWRP, MRP dan lainnya yang ingin dialog Jakarta-Papua dengan Komnas HAM RI tanpa melibatkan aktor utama pelaku konflik di tanah West Papua, maka kami TPNPB Kodap VIII Intan Jaya atas nama rakyat bangsa Papua dan juga atas nama TPNPB di 34 Komando Daerah Pertahanan, secara tegas menolak dialog Jakarta-Papua yang sedang dan akan di lakukan di Genewa Swiss," kata Undius Kogeya.
Undius Kogeya mengatakan, jika pernyataan sikap TPNPB Kodap VIII Intan jaya tidak diakui atau diabaikan, maka pihaknya akan eksekusi mati orang-orang yang mengatasnamakan Papua untuk dialog Jakarta-Papua bersama Komnas HAM.
"Kami akan melakukan operasi besar-besaran di seluruh wilayah Papua, yaitu dari Sorong sampai Merauke. Kami tidak main-main, kami akan lakukan hal itu," tegas Undius Kogeya.
Menurut Undius Kogeya, tujuan perjuangan bukan untuk meminta setengah merdeka. Bukan juga perdamaian antara Jakarta dan Papua, melainkan berjuang hanya untuk merdeka penuh di atas tanah kami, dan menyelamatkan kekayaan sumber daya alam untuk rakyat dan generasi West Papua.
Selain Undius Kogeya dan Apeni Kobogau, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dengan Komandan Operasi Karel Tipagaudan Staff Operasi Apeletius Kobogau, Lewis Kogeya dan Agus Kogeya.
Adapun penanggungjawab tertinggi Komando Perang TPNPB yang diakui KOMNAS TPNPB-OPM adalah Panglima Tinggi Gen Goliath Naaman Tabuni dan Komandan Operasi UmumLekagak Telenggen.
(*)