Otoritas investigasi Rusia telah membuka penyelidikan kriminal atas rekaman tersebut.
Sementara, dewan hak asasi manusia yang baru-baru ini direshuffle mengatakan akan mengangkat masalah tersebut dengan organisasi internasional.
Kremlin pada hari Senin (21/11/2022), bersumpah bahwa Rusia akan menemukan dan menghukum tentara Ukraina yang terlibat dalam rekaman tersebut.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan sedang turut menyelidiki video tersebut.
Di sisi lain, Ombudsman Ukraina Dmytro Lubinets membantah bahwa pasukan Kyiv telah membunuh tawanan perang Rusia, dengan alasan bahwa tentara Ukraina membela diri melawan Rusia yang berpura-pura menyerah.
"Ini berarti para prajurit tidak dapat dianggap sebagai tawanan perang," bantah Lubinets.
Adapun misi pemantauan hak asasi manusia PBB di Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa tawanan perang di kedua belah pihak mengklaim mereka disiksa di penangkaran.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar