Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ditelpon Putri Candrawathi Sambil Menangis Waktu di Magelang, Bharada E Sempat Pergoki Kuat Ma'ruf Emosi, Mantan Ajudan Ferdy Sambo Pertanyakaan Hal Ini

Akhsan Erido Elezhar - Jumat, 02 Desember 2022 | 20:25
Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Bharada E menangis saat memberikan kesaksian di persidangan, Rabu (30/11/2022).
YouTube Kompas TV

Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Bharada E menangis saat memberikan kesaksian di persidangan, Rabu (30/11/2022).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Sehari sebelum Brigadir J tewas ditembak, Susi sempat terciduk Bharada E menangis-nangis di Magelang pada 7 Juli 2022.

Tak cuma itu, Bharada E mengungkap asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu juga ternyata mengunggah status WhatsApp tak biasa.

Kedua hal tersebut terungkap berdasarkan kesaksian Bharada E di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11/2022).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 1 Desember 2022, Bharada E awalnya menceritakan saat dia ditelpon Putri Candrawathi yang menangis dan memintanya untuk kembali ke rumah di Magelang pada 7 Juli 2022, sehari sebelum Brigadir J dibunuh.

Setelah tiba di rumah dia memastikan Putri ada di dalam rumah sedang berbaring.

Lalu, dia tanya ke Kuat Maruf yang saat itu tampak emosi.

Karena melihat Kuat saat itu emosi, Bharada E pun memberikan minum dan memasangkan rokoknya.

"Om tenang dulu, santai-santai dulu," ujar Bharada E.

Setelah Kuat Maruf tenang, Bharada E kembali menanyakan apa yang terjadi.

Baca Juga: Dimasak Sampai Lunak, Begini Cara Mengolah Brokoli untuk Meredakan Asam Lambung, Jangan Sampai Salah

Namun, lagi-lagi Kuat Maruf mengatakan dia tidak perlu tahu dulu.

Sekitar sejam kemudian, Bripka Ricky Rizal datang dan memanggil Bharada E untuk menemaninya ke kamar.

Ternyata saat itu, Bripka Ricky mencari senjata Brigadir J untuk diamankan.

Setelah itu dia melihat di luar kamar ada Brigadir J.

Bharada E pun kembali menanyakan apa yang terjadi, namun Brigadir J justru mengaku tidak tahu menahu.

"Gak Tahu tuh, kuat marah-marah," jawab Brigadir J ke Bharada E.

Karena tidak mendapat informasi apapun dari Kuat maupun Brigadir J, Bharada E pun mengingatkan mereka.

"Ya udah bang, kalau ada apa-apa, jangan libatkan saya," kata Bharada E.

Setelah itu, Bharada E masuk dan kembali duduk bersama Kuat Maruf.

Baca Juga: Dinaungi Watak Sumur Sinaba, 3 Weton Istimewa Ini Konon Dilindungi dan Disukai Khodam Leluhur Ratu Kidul, Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Sekitar pukul 23,00 WIB, Kuat pamit ke pos security.

"Ah, mumet lah saya," kata Kuat kepada Bharada E.

Setelah itu, Bharada E menuju ke kamar melewati kamar Kuat yang saat itu dipakai Susi.

Dia melihat Susi duduk di samping tempat tidur sambil nangis-nangis.

Bharada E lalu bertanya ke Susi tentang apa yang terjadi, namun ART Ferdy Sambo ini hanya diam, tidak menjawab.

Setelah itu dia masuk kamar, berbaring dan membuka ponselnya.

"Saya simpen nomornya Susi di WA. Saya lihat susi buat status. DI status WA ada foto dia selfie, di bibirnya pasang stiker bertuliskan: cukup tahu aja," ungkap Bharada E.

Heran dengan kelakuan Susi, Bharada E menaruh ponselnya dan langsung tidur.

"Ih ini manusia, kenapa manusia ini?" kata Bharada E.

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara yang Paling Berbahaya di Dunia, Benda Aktif di Tanah Air Ini Bahkan Pernah Hampir Membuat Dunia Cicipi 'Kiamat'

Mendengar pernyataan Bharada E, seluruh peserta sidang tertawa.

Tengah malam dia kembali terjaga saat Brigadir J masuk kamar untuk istirahat.

"Jadi, saya tidak tahu persitiwa apa yang terjadi di Magelang," tukas Bharada E.

Seperti diketahui, peristiwa di Magelang ini menurut Ferdy Sambo terjadi pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang diduga dilakukan Brigadir J.

Namun, belum ada saksi yang menguatkan tudingan tersebut.

ART Susi saat bersaksi di sidang pun mengaku tak tahu menahu tentang tudingan tersebut.

Susi hanya menyebutkan, di hari itu dia melihat Putri Candrawathi terkapar di dalam kamarnya.

Bharada E Mimpi Buruk

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunMedan, 30 November 2022, Bharada E juga mengungkapkan mimpi buruk yang dialaminya selama tiga minggu berturut-turut kepada hakim saat persidangan.

Baca Juga: Bharada E Tak Berani Buka Mata, Richard Eliezer Sebut Brigadir J Sempat Tanyakan Ini ke Ferdy Sambo di Akhir Hayatnya: Kenapa Pak?

Pria 24 tahun itu mengaku selalu didatangi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, sahabat sesama ajudan Ferdy Sambo yang ia tembak.

Bagi Bharada E mimpi itu buruk, hingga ia menyebutnya sebagai dihantui.

Hal itulah yang kemudian membuat pemilik Bharada E mengganti keterangan di BAP miliknya.

Penuturan tersebut disampaikan Bharada E saat menjalani sidang kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

"Jadi selama dari tanggal 8 (waktu kematian Brigadir J) itu saya bukan bilang apa, saya memang betul-betul dihantui mimpi buruk yang mulia," kata Bharada E.

"Selama tiga minggu ya?," potong majelis hakim.

"Sekitar tiga minggu mimpi buruk terus yang mulia," ujar Bharada E.

Majelis hakim kemudian menanyakan apa mimpi buruk yang dialami Bharada kala itu.

"Apa mimpimu? datang almarhum Yosua," ujar majelis hakim meminta penegasan.

Baca Juga: Kiki Farrel Gagal Nikah, Akui Putus dengan Yuriska Patricia Lantaran Tak Diberi Restu Orang Tua Mantan, Ternyata Ini Penyebabnya

Majelis hakim mencecar Bharada E yang mengaku dihantui Brigadir J via mimpi usai peristiwa penembakan di rumah Ferdy Sambo.

"Betul yang mulia," jawab Bharada E dengan suara bergetar.

Selain dihantui via mimpi, Bharada E merasa sangat bersalah terhadap mendiang Yosua Hutabarat.

Sebab, Bharada E adalah eksekutor pembunuhan Brigadir J meski dia melakukan itu atas perintah Ferdy Sambo.

"Karena saya merasa tertekan yang mulia," kata Bharada E.

(*)

Source :TribunJakarta.comTribunMedan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x