Gridhot.ID - Tersangka pembunuhan yang meracuni ayah, ibu dan kakak kandungnya di Magelang, Dhio Daffa Swadilla alias DDS (22) ternyata sudah mempersiapkan aksi kejinya jauh-jauh hari.
Sebagai informasi, identitas tiga korban pembunuhan DDS adalah Abas Ashar (58), Heri Riyani (54) dan Dea Khairunisa (25).
DDS diketahui telah melakukan percobaan pembunuhan pertama yang dilakukan dengan mencampurkan zat kimia arsenik ke dalam minuman es dawet pada Rabu (23/11/2022).
Saat itu, dawet berisi racun arsenik itu diminum ayah, ibu, kakak dan pamannya.
Beruntung saat itu, mereka hanya mual-mual karena kandungan racun yang dimasukkan sedikit.
Karena tak berhasil, Dhio kembali melakukan percobaan pembunuhan pada Senin (28/11/2022).
Hasilnya, ayah, ibu dan kakaknya tewas keracunan di dalam kamar mandi di rumahnya Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Lalu, bagaiman Dhio bisa dengan leluasa melakukan kejahatannya?
Ternyata, bungsu dari dua bersaudara ini sudah menyusun siasat keji.
Salah satunya, dengan memalsukan plat mobil yang dipakai untuk melancarkan aksinya.
Mengutip TribunJogja.com, DDS menggunakan satu unit mobil jenis Innova yang disewanya dengan pelat kendaraan K 17 DA.
Kendaraan ini dipakai untuk menyimpan, dan mengambil zat beracun yang dibelinya secara online.
Berdasarkan pemeriksaan polisi terhadap pemilik kendaraan, ternyata mobil itu terdaftar dengan nomor polisi AA 1168 S.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, menurut keterangan daripada saksi (pemilik mobil ) nomor polisi kendaraan tersebut bukan sebagaimana yang ada di TKP yang tertulis K 17 DA.
"Setelah kami lakukan pengecekan tidak teregister. Jadi, pelat yang benar adalah AA 1168 S. Ya, palsu yang memalsukan tersangka sendiri. Jadi, pemilik rental berasal dari wilayah Kabupaten Magelang," ujar Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, pada Jumat (2/11/2022).
Ia menambahkan, dalih tersangka menggunakan mobil dan mengganti pelat kendaraan agar tidak dicurigai.
Serta, lebih mudah untuk menyimpan barang bukti.
Tersangka menyimpan racun arsenik dan sianida di dalam mobil Innova yang disewa sejak tanggal 25 November 2022.
Dua zat kimia berbahaya itu kemudian digunakan untuk membunuh ayah, ibu dan kakak perempuannya
"Mengingat yang bersangkutan belanja secara online, dan diambil paketnya ketika paket itu datang langsung ke tempat ekspedisi atau kurir."
"Dan, penyimpanannya dalam mobil tersebut. Adapun, mobil tersebut disewa oleh tersangka sejak tanggal 25 November kemarin," ungkapnya.
Kebohongan tersangka
Ia melanjutkan, tersangka juga berbohong ketika menyewa mobil tersebut.
DDS mengaku mobil tersebut akan digunakan untuk menjemput atasannya yang bekerja di salah satu perusahaan milik negara.
"Kepada pemilik kendaraan ketika merental, dia (tersangka) dengan alasan untuk mengantar pimpinannya pada saat itu menurutnya bekerja di PT KAI," ungkapnya.
Sampai saat ini polisi sudah memeriksa empat saksi.
Selanjutnya, polisi masih akan memeriksa sejumlah saksi lainnya untuk mengungkap keseluruhan kasus pembunuhan tersebut.
"Kemarin kami periksa ada 3 saksi, dan jumlah total sementara mencapai empat saksi. Namun masih banyak saksi lagi nanti yang akan kami panggil, dan mintai keterangan terkait kejadian kemarin," jelas dia.
Adapun barang-barang milik keluarga, termasuk kendaraan bermotor masih di TKP.
Hal ini karena polisi masih melakukan pengecekan terkait kemungkinan adanya alat atau barang bukti yang berkaitan dengan kasus ini.
Terinspirasi Kasus Munir hingga Kopi Sianida Mirna
Tersangka DDS mengaku melancarkan aksinya karena terinspirasi kasus Munir hingga kasus Mirna.
Hal tersebut, disampaikan oleh Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Sebelumnya, kepolisian telah melakukan pengembangan kasus dengan menanyakan kepada tersangka bagaimana dan darimana mempelajari hingga tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri.
"Ternyata, yang bersangkutan menjelaskan belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Di mana kasus yang pernah terjadi itu kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir yang waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik. Yang kedua, kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida ,dan juga kasus Mirna yang mengunakan sianida dicampurkan ke dalam kopi,"ujarnya di Aula Mapolresta Magelang, Jumat (02/12/2022).
Ia melanjutkan, untuk kondisi kesehatan kejiwaan tersangka DDS saat ini dalam kondisi baik.
Tersangka mampu menjelaskan dengan detail dan gamblang terkait kronologi-kronologi kejadian.
"Tersangka masih memiliki ketahanan jiwa yang cukup.Karena setiap kali kita lakukan pemeriksaan baik wawancara maupun interogasi semua dijelaskan dengan gamblang dan jelas. Yang bersangkutan menjelaskan secara detail kronologi-kronologi, juga jawaban yang disampaikan kepada penyidik,"terangnya.
Dengan begitu, kata dia, sementara untuk pemeriksaan kejiwaan kepada tersangka belum dilakukan.
Namun, pihaknya tetap mengkoordinasikan lebih lanjut untuk opsi tersebut.
"Untuk sementara ini, masih belum ya. Nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut perlu tidaknya pemeriksaan kejiwaan. Karena, yang bersangkutan secara kasat mata memiliki ketahanan jiwa yg sangat bagus,"bebernya.
Sedangkan, saat ini tersangka sudah didampingi penasihat hukum yang ditunjuk oleh negara.
"Ya,karena ancaman hukumannya terkait pasal yang kami sangkakakan yakni hukuman mati atau penjara seumur hidup, itu wajib didampingi oleh penasihat hukum, yang ditunjuk oleh negara," urainya.
(*)
Source | : | TribunJogja.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar