Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rusia Gempur Pasokan Listrik Ukraina, Rakyat Zelensky Terancam Tersiksa Setengah Mati di Musim Dingin, Putin: Siapa yang Mulai?

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 11 Desember 2022 | 13:42
Vladimir Putin
EAST2WEST/Thesun.co.uk

Vladimir Putin

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Sebut Jangan Nikahi Orang yang Tertarik Karena Harta, Jodoh Terbaik Justru Muncul dengan Ciri-ciri Ini

Beberapa pemimpin Barat menyebut strategi itu sebagai kejahatan perang, karena banyaknya kerusakan yang terjadi pada infrastruktur sipil.

Namun Presiden Putin mengatakan bahwa meningkatnya kritik global tidak akan menghentikan serangan tersebut.

"Ada banyak keributan tentang serangan kami terhadap infrastruktur energi negara tetangga. Ya, kami melakukannya. Tapi siapa yang memulainya?" katanya kepada penerima penghargaan negara di Moskwa, termasuk medali "Pahlawan Rusia."

Dia mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas ledakan di jembatan Rusia untuk menganeksasi Crimea pada 8 Oktober.

Dia juga menuduh Ukraina meledakkan saluran listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dan memotong pasokan air ke Donetsk di timur Ukraina.

"Tidak memasok air ke kota berpenduduk lebih dari satu juta orang adalah tindakan genosida," kata Putin, menuduh Barat "membisu" atas klaim ini dan bias terhadap Rusia.

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan bulan lalu bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan genosida.

Presiden Rusia mengkritik "kegemparan dan keributan yang menyebar ke seluruh alam semesta" yang muncul saat Moskwa menanggapi agresi Ukraina.

Ukraina sekarang telah melihat salju turun dan suhu di bawah nol di banyak daerah, dan jutaan tanpa listrik dan air mengalir, menimbulkan kekhawatiran orang akan mati karena hipotermia.

Negara itu beralih ke pemadaman darurat untuk menstabilkan jaringan listriknya setelah gelombang baru serangan rudal Rusia pada Senin (5/12/2022).

Para ahli mengatakan kepada BBC bahwa taktik Rusia menyerang infrastruktur energi kemungkinan besar dirancang untuk melemahkan semangat dan meneror penduduk, daripada mendapatkan keuntungan militer yang nyata, sebuah langkah yang akan melanggar hukum internasional.

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x