"Anasir-anasir, asumsi dan kebohongan-kebohongan yang selama ini berkembang terkait dengan penggunaan sarung tangan itu runtuh, bisa disebut tuduhan Pak Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan rontok dengan CCTV," ucap Febri Diansyah.
"Bukan hanya satu CCTV tapi tiga CCTV, jadi dua CCTV di rumah Saguling, di depan lift, di garasi dan satu di Duren Tiga," ujarnya.
Bagi Febri, Bharada E mengatakan Ferdy Sambo memakai sarung tangan hitam sudah dinilai pihaknya sejak awal sebagai keterangan yang mengada-ada.
"Sejak awal itu kami lihat itu bagian yang mengada-ada," ujar Febri Diansyah.
Respons Pengacara Bharada E
Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy, membantah kliennya pernah menyebut Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan hitam saat pergi dari rumah Saguling ataupun turun dari mobil di Duren Tiga.
Menurutnya, Bharada E hanya menyebut Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan hitam saat penembakan Brigadir J.
"Sarung tangan, kliennya saya tidak pernah menyampaikan Ferdy Sambo itu memakai sarung tangan dari rumah Jl Saguling," kata Ronny Talapessy, Selasa, dilansir Kompas TV.
"Keterangan klien saya adalah Ferdy Sambo memakai sarung tangan di rumah Duren Tiga, di dalam rumah Duren Tiga," tegasnya.
Ronny lalu merasa CCTV yang menunjukkan Ferdy Sambo turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu masuk rumah Duren Tiga tidak jelas.
"Kalau dikuatkan dengan kesaksian saudara Romer, bahwa dia melihat saudara Ferdy Sambo turun dari mobil, senjata HS jatuh, sudah memakai sarung tangan," ujarnya.
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar