Gridhot.ID - Yessy masih menjadi sorotan usai dirinya menolak pernikahan Ryan Dono.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, Yessy diketahui viral akibat dirinya menolah menikah dengan Ryan Dono karena sang mempelai pria tak bisa memberikan sertifikat rumah untuk dirinya.
Akibatnya, Yessy pun menjadi bulan-bulanan netizen.
Hingga akhirnya banyak orang kemudian menyoroti kehidupan pribadi Yessy.
Beberapa waktu lalu, ditemukan bahwa keluarga Yessy ternyata hidup dengan kesulitan ekonomi.
Padahal ayah Yessy memiliki pangkat yang cukup mentereng dalam satuan TNI.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, jerungkap awal mula ayah Yessy hidup susah padahal merupakan anggota TNI berpangkat mayor.
Diketahui, ayah Yessy, wanita yang viral karena Yessy batal nikah dengan Ryan Dono pontang-panting bekerja jualan gas dan ternak kambing.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengulik soal hal itu.
Lantas, mengapa hidup keluarga Yessy menjadi demikian?
Dalam vlog terbarunya, Dedi Mulyadi sengaja meminta keluarga Yessy untuk menceritakan kesulitan ekonomi yang mereka alami.
Hal ini bermula dari rasa penasaran kang Dedi Mulyadi yang heran akan kondisi tempat tinggal Yessy.
Apalagi melihat sosok ayah Yessy seorang tentara dengan banyak usaha yang dilakoni.
Mulai dari jualan gas, mengisi ulang galon hingga memelihara kambing di rumahnya di samping menjadi abdi negara.
"Harus dijelasin kenapa sih ibu ini bapaknya itu pangkatnya sebesar Mayor loh anggota Koramil kok kelihatan susah banget," ujar kang Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi meminta ibu Yessy untuk memberikan penjelasan terkait ekonomi yang sulit.
Hal ini bertujuan untuk meluruskan tuduhan yang muncul di publik.
Sementara itu, ibu Yessy enggan membahas mengenai masalah ekonomi yang dialami.
Akhirnya kang Dedi Mulyadi membeberkan latar belakang dan penyebab terpuruknya ekonomi keluarga Yessy.
Diketahui jika ayah Yessy berjualan gas dan galon hingga memelihara kambing demi mencukupi biaya hidup.
Bahkan hasil dari usaha itu digunakan untuk ongkos pulang dan pergi berdinas di Cikarang.
Sementara uang gaji ayah Yessy digunakan untuk menutupi pinjaman di bank.
"Kenapa gaji tentaranya sedikit, karena uang yang dari baknya ibu pernah cerita ke saya yaitu ditipu oleh orang lain," jelas kang Dedi.
"Pura-pura meningkatkan taraf hidup tahunya malah jadi makin belang, jadi ada orang yang nawarin investasi penambangan emas di Kalimantan, tapi ya gitu pokoknya," tambah ibu Yessy.
"Diserahin ke orangnya gak balik lagi dan uangnya sampai 200 juta, kalo untuk pangkat Sersan Mayor ngambil uang ke bank 200 juta berapa tahun lagi itu bu cicilan, masih 4 tahun lagi," lanjut kang Dedi.
Kemudian, kang Dedi memberikan pujian terhadap kegigihan ayah Yessy yang melakukan banyak usaha.
Bahkan kini kambing peliharaannya yang berjumlah 10 ekor menjadi aset senilai Rp 50 juta.
Dedi yakin kondisi keuangan keluarga Yessy perlahan membaik, apalagi harapan terbesar ada pada Yessy sebagai anak pertama.
Salah satu tujuan kang Dedi kembali lagi menyambangi rumah Yessy ialah memastikan agar ia bisa kembali lagi bekerja di kantor desa.
(*)