Seperti diketahui, Ferdy Sambo mengorbankan enam orang bawahannya karena menjadi terdakwa kasus perintangan penyidikan kematian Brigadir J.
Keenam terdakwa itu antara lain Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Arif Rachman Arifin, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Irfan Widyanto.
Dilansir dari tribun-bali.com, saksi ahli psikologi forensik Reni Kusumowardhani mengungkapkan perubahan kepribadian dan sikap Yosua Hutabarat alias Brigadir J setelah mendapat tugas sebagai sopir dari istri mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.
Reni Kusumowardhani dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang atas terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Brigadir J disebut menjadi sosok yang mudah tersinggung hingga berani menolak perintah majikannya dalam hal ini Ferdy Sambo dan istri.
Kata Reni, data mengenai kepribadian Brigadir J itu didapatkan pihaknya dari keterangan keluarga dan beberapa rekan Brigadir J semasa hidup.
Sejatinya, Brigadir J merupakan pribadi yang memiliki kepatuhan tinggi dan berdedikasi, namun hal itu berubah usai dimandatkan menjadi sopir dari Putri Candrawathi.
"Dan didapatkan informasi ada perubahan sikap sejak diberi kepercayaan sebagai kepala rumah tangga dalam istilah mereka para ADC yang ditugaskan mendampingi Putri," kata Reni dalam persidangan.
Adapun beberapa hal yang berubah dari Brigadir J yakni salah satunya soal penampilan. Kata Reni, Brigadir J menjadi lebih mewah dan percaya diri.
Tak hanya itu, Brigadir J juga terkesan mendominasi dan kerap kali menunjukkan power.
"Penampilannya lebih mewah dibanding sebelumnya, menunjukkan power dan mendominasi terhadap ADC dan perangkat lain, dan ada kalanya berperilaku tidak selayaknya ADC," ucap Reni.