GridHot.ID - Situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).
Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.
Keberadaan pilot Philip Mark Merthens pun hingga kini belum diketahui.
Terkait hal tersebut, tim gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi 33 masyarakat Distrik Paro.
Melansir tribun-papua.com, warga Paro, Kabupaten Nduga, terpaksa mengungsi ke Kenyam (Ibu Kota Nduga) akibat terror KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Diketahui, KKB Papua membakar pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Selasa (7/2/2023).
Hal ini membuat warga setempat takut dan memiliki mengamankan diri ke Kenyam.
Namun, perjalanan dari Paro ke Kenyam membutuhkan waktu 3 hari dengan berjalan kaki.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mengatakan, , dua hari belakangan ini pihaknya melakukan penyelamatan terhadap masyarakat yang berjalan kaki ke Kenyam.
"Butuh waktu dua sampai tiga hari itupun kalau sehat. Tetapi di situ ada anak kecil, ibu-ibu, orang tua, bahkan ada yang sakit sehingga bupati meminta TNI-Polri untuk evakuasi," tuturnya.
Lanjut Pangdam, saat ini TNI-Polri sudah melakukan evakusi warga ke Kenyam yang terdiri dari 25 orang dan sudah berada di Kenyam untuk dilakukan tindakan medis.