Selanjutnya, warga mengugsi karena ada ancaman KKB terkait tindakan pemboman di lokasi tersenut.
"Semua yang dilakukan ini adalah tindakan hukum karena Egianus Kogoya telah melakukan kriminalisasi," tuturnya.
Sementara, Wakapolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan seperti yang disampaikan Pangdam bahwa telah dilaksanakan kegiatan kemanusiaan.
"Bupati Nduga meminta TNI-Polri diminta untuk mengevakuasi masyarakat Paro dan saat ini sedang di data jumlah warga," ungkapnya.
Ia mengatakan, pada saat TNI-Polri melakukan pemantauan menggunakan helikopter di daerah tersebut melihat ada warga berjalan kaki menuju Kenyam namun jaraknya masih jauh.
"Ada ibu-ibu, anak kecil dan kami tolong mereka ke Kenyam bahkan ada diantara mereka yang sakit," katanya.
Disebutkan, TNI-Polri hadir dalam rangka kemanusiaan dan ingin masyarakat aman dan tertib.
"Jadi tidak ada perang yang digunakan semaunya saja," katanya.
Lanjutnya, evakuasi juga tidak berjalan maksimal karena terkendala cuaca sehingga masih ada warga yang belum dievakuasi.
"Ada warga belum dievakuasi karena keterbatasan helikopter sehingga mereka terpaksa berjalan kak. Kami juga pantau terus perjalanan mereka," tandasnya.
Dilansir dari pos-kupang.com, tim gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi 33 masyarakat Distrik Paro ke Pos Barak Baru Satgas Organik Korem 172/Praja Wira Yakthi Yonif R 541/SY Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 11 Februari 2023 pukul 16.00 WIT.